Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Periksa ke Dokter

19 November 2020   20:51 Diperbarui: 19 November 2020   20:54 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dokter Adi merupakan salah satu dokter umum yang  terkenal di kota kecil itu. Pasiennya selalu antre, mulai jam buka praktik sore, hingga malam hari. Pelayanannya selalu bagus dan ramah, membuat pasien selalu kembali padanya bila merasa ada keluhan sakit di badannya.

Selain di tempat praktik, dokter Adi memiliki rumah baru yang sedang dibangun. Rumah baru yang dimiliki dokter Adi menyimpan beberapa benda kuno dan antik. Rumah tersebut  terletak di pinggiran kampung dan berdekatan dengan rumpun bambu. Oleh dokter Adi, rumah tersebut sengaja belum digunakan sebagai tempat tinggal, karena menunggu sampai selesainya renovasi. Ada   cerita cukup unik berkaitan dengan rumah baru itu.

Suatu  malam, seorang laki-laki  langganan dokter Adi mengeluhkan sakitnya. Dia pun bermaksud periksa ke dokter Adi. Di tengah jalan, dia mendapat informasi  dari seseorang yang mengatakan bahwa dokter Adi sekarang buka praktik di rumah barunya. Bergegas pria tersebut menuju rumah baru milik dokter Adi.

Pintu gerbang rumah tersebut terbuka lebar. Segera pria itu masuk ke dalam dan menemui dokter Adi.

"Mari, Pak. Apa keluhannya?" sapa dokter Adi ramah seperti biasanya.

Pria itu pun menyampaikan beberapa keluhan  sakit di tubuhnya.

Dokter Adi pun memeriksa tekanan darah pasiennya.

Kok tangannya terasa sangat dingin, batin pria tersebut ketika tidak sengaja menyenggol tangan dokter Adi.

Beberapa saat kemudian, dokter itu pun memberikan obat dan aturan pakainya.

"Ini, Pak, diminum teratur, ya, semog lekas sembuh," kata dokter Adi sambil memberikan bungkusan obat.

Pria itu pun minta diri setelah selesai diperiksa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun