Mohon tunggu...
Zulham Effendi
Zulham Effendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sumatera Utara St'23

Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik St'23

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Pengasuhan Orangtua terhadap Kemampuan Sosial Emosional Anak dalam Ilmu Antropologi, Di Desa Tembung, Percut Sei Tuan, Deli Serdang

12 Desember 2023   16:02 Diperbarui: 12 Desember 2023   16:20 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pola asuh orangtua (Foto: Parentscircle) 

A. Pola Asuh Dalam Antropologi

     Margaret Mead  adalah  seorang  antropolog  yang  mengemukakan  bahwa  pola  asuh  dipengaruhi  oleh budaya dan tradisi masyarakat. Menurut Mead, pola asuh yang efektif adalah yang sesuai dengan nilai dan norma budaya yang dianut oleh masyarakat(Etikawati et al.2019). 

     Dalam Pola Asuh, pasti akan terlibat dengan perilaku Orang Tua dalam mengasuh anaknya. Pola perilaku dalam antropologi mengacu pada kecenderungan atau aturan tertentu yang dapat diamati dalam cara individu atau kelompok manusia berinteraksi, bertindak, dan hidup sehari-hari. Dalam defenisi perilaku Perilaku adalah suatu perbuatan atau aktivitas atau sembarangan respons baik itu reaksi, tanggapan, jawaban, atau itu balasan yang dilakukan oleh suatu organisme. 

     para ahli antropologi berpendirian bahwa dengan mempelajari adat istiadat, pengasuhan anak yang khas itu diduga adanya berbagai unsur perilaku yang merupakan akibat dari pengalaman-pengalaman sejak masa anak-anak pada sebagian besar warga masyarakat yang bersangkutan karena perilaku budaya manusia berbeda-beda antara satu dengan lainnya, juga dipengaruhi oleh perbedaan tempat dan lingkungan, perbedaan sejarah dan asal usul, perbedaan semangat dan jiwanya, perbedaan akal dan cara berpikirnya, perbedaan budaya. Oleh karena itu tidak ada suatu sistem pola perilaku manusia yang seragam, dan oleh karenanya tidak ada pula sistem pola kepribadian (personality) manusia yang sama atau seragam karena perilaku dan kepribadian terbentuk akibat dari pengalaman sejak masa kanak-kanak, pengalaman inilah yang menjadi tolok ukur tentang bagaimana perilaku serta kepribadian seorang anak ketika dia dewasa nanti.

B. Pengaruh Pola Pengasuhan Orang Tua Terhadap Kemampuan Sosial Emosional Anak Di Desa Tembung Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang

      Salah satu permasalahan di daerah tempat tinggal saya adalah tentang pola pengasuhan anak yang tidak seimbang, sehingga perilaku anak-anak di daerah tempat tinggal saya memiliki sikap yang berperilaku Negatif dan Positif dalam berinteraksi dengan temannya ataupun orang dewasa. Bedasarkan yang saya amati di tempat tinggal saya, Gg. Amaliah Pasar III Tembung Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, banyak di tempat tinggal saya anak-anak yang berebda-beda dalam berinteraksi dengan teman-temannya, ada anak yang bandel tidak pernah mematuhi apa yang di bilang orang tuanya, dan ada anak yang patuh dalam apa yang di bilang orang tuanya. Masalah yang di hadapi di masyarakat ketika pola asuh anak yang di bilang tidak seimbang, karena kesibukan Orang Tuanya sendiri yang seringkali sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas lain, sehingga sulit untuk memberikan perhatian yang cukup pada anak dan Anak-anak mereka, sering terlalu banyak terpapar pada teknologi, seperti ponsel dan komputer, yang dapat mengganggu interaksi sosial dan perkembangan mereka, jadi ketika mereka bersosialisasi di lingkungan saya, mereka tidak sedikit yang berperilaku baik kepada masyarakat sekitar rumah saya dan mereka sering mencontohkan perilaku yang tidak terbilang baik yang mereka lihat di dalam ponsel mereka. Saya melihat terdapat tiga anak dengan usia 5-10 tahun namun kemampuan sosial emosionalnya berbeda. Salah satu menurut saya, anak tersebut masih diam dan malu malu ketika diajak berinteraksi oleh teman sebayanya, ketika bersama temannya anak tersebut belum mau berbagi, menolong atau membantu temannya. Anak tersebut juga kurang memahami peraturan serta kurang menunjukan antusisme dalam melakukan sebuah permainan. Sedangkan dua anak lainnya sudah menunjukan sikap sosial dan emosional yang baik, bahwa beberapa orang tua dia sering khawatir dan peduli dengan kemampuan anaknya dalam bersikap kepada orang lain yang tidak sama dengan anak-anak lainnya. Orang tua memberikan aturan dan larangan kepada anaknya agar dapat menjadi anak yang sesuai harapan orang tuanya. Namun tindakan tersebut dapat berdampak pada kemampuan sosial dan emosional anak.  

     Solusi yang telah di lakukan masyarakat atau orang tua masing-masing dalam menghadapi atau mengatasi kemampuan emosional sosial anak mereka, yang saya lihat dalam setiap Orang Tua ketika menegur anak mereka adalah ada yang memberikan nasihat kepada anak mereka dengan secara berkomunikasi dengan terbuka kepada anak mereka dengan menanyakan kepada anaknya tentang perasaan, masalah, yang membuat anak mereka menjadi tiba-tiba berperilaku buruk terhadap orang lain atau melakukan suatu kesalahan yang mereka buat atau di perbuat orang lain kepada dirinya. Ada juga Orang Tua yang lihat memberikan dukungan atau dorongan yang positif kepada anak mereka untuk membantu anak agar merasa termotivasi dan percaya diri ketika bersosialisasi dengan teman-temannya. Dan saya lihat tidak semua Orang Tua terhadap anaknya melakukan seperti itu, ada yang kurang peduli atau melalaikan dengan anaknya ketika terkena masalah dalam berinteraksi atau masalah yang menyangkut anaknya, malah anaknya sendiri terkadang dimarahi oleh Orang Tua mereka sebelum di tanya kepada anaknya terlebih dahulu dan selalu saya melihat Orang Tua main hakim sendiri kepada anaknya, serta tidak memberi dukungan dengan menasihati yang baik kepada anaknya, maka emosional anak tersebut tidak teratur dalam merespon yang baik, sehingga bisa membuat sikap anak tersebut menjadi tidak teratur dan bandel. Perilaku orang tua dalam mengembangkan aspek kemampuan anak sangatlah penting, karena dengan orang tua memperlakukan anak dengan baik maka anak akan berkembang dengan baik, namun jika pola perilaku orang tua salah maka anak akan terhambat kemampuannya. Pola asuh memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemampuan anak maka peran orang tua sangat penting dalam mengembangkannya.

     Kendala yang dibutuhkan karena ketidakmampuan mereka untuk mewujudkan mengatasi masalah anak ini yang saya lihat selalu menjadi kendala adalah ketidak pahaman masalah, karena tidak semua Orang Tua memahami akar masalah perilaku yang di buat anak-ananya, serta sulit untuk menangani dengan efektif, setiap masyarakat pasti ada kurangnya keterampilan atau strategi dalam pola asuh yang tepat untuk mengatasi perilaku anak mereka, dan kendala yang sering saya lihat adalah di masalah lingkungan, karena setiap anak berinterkasi dengan banyak orang dari teman tempat tinggal, teman sekolah dan lain-lain, ada Orang Tua yang jarang sekali peduli dengan anak mereka, karena faktor-faktor di luar lingkungan ada yang sangat berbahaya untuk mereka, saya sering melihat di sekitar tembung ada anak-anak sekolah tawuran pada malam hari, ada anak-anak yang mungkin sudah pernah make barang yang tidak perbolehkandan seharusnya Orang Tua atau Masyarakat peduli akan hal itu sebab kurangnya dukungan sosial dari masyarakat itu sendiri yang menjadi kendala dan terus terjadi di sekitar daerah saya. Kendala yang sering terjadi adalah emosional dari Orang Tua itu sendiri karena mungkin mereka merasa stres, frustasi, atau tidak yakin dalam peran pola asuh mereka sehingga menjadi hambatan atau kendala untuk menangani perilaku emosional anak. Keharmonisan dalam keluarga dapat mempengaruhi pembentukan karakter serta kepribadian seorang anak. Maka keluarga dianggap sangat penting dalam membantu meletakkan dasar kemampuan anak yang berkualitas. Tidak hanya kemajuan dalam aspek bahasa, fisik, kognitif, nilai agama dan moral, namun juga aspek sosial dan emosional.

     Saran saya untuk Orang Tua, bagi orang tua dalam mendidik anaknya hendaknya mengetahui pola asuh yang terbaik untuk anaknya bukan hanya terbaik menurutnya sendiri serta mendidik anak penuh dengan kasih sayang dan menciptakan suasana keluarga yang harmonis. Serta orang tua harus lebih memperhatikan bagaimana perkembangan anaknya dan sering berkomunikasi dengan guru-guru disekolahnya sehingga lebih paham terhadap perkembangan anak diluar rumah. Orang Tua harus berkomunikasi secara terbuka dengan anak, beri aturan yang konsisten dan konsekuensi yang jelas untuk tindakan baik atau buruk kepada anak, ajarkan nilai-nilai seperi kejujuran,empati dan tanggung jawab dan sebagian Orang Tua menerima saran saya dengan baik. Serta di masyarakat sendiri dapat menerima dengan saran harus saling membantu dan mendukung, sebagaimana kita tau masyarakat juga Orang Tua harus memberi dukungan terhadap Orang Tua juga bisa berbagi pengalaman,saran dan kepedulian terhadap anak-anak.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun