Allah menciptakan alam semesta dari ketidakadaan menjadi ada. Semua hal terbentuk karena ada yang menciptakan, tidak ada satupun hal yang terjadi karena kejadian acak. Ketika mengembangkan tujuan harus bersandar pada sumber religious yang dilakukan ilmuwan menurut Einstein.
Allah SWT menggambarkan Asal mula terciptanya alam semesta dalam Al-Quran yang diturunkan 1.400 lebih tahun yang lalu dalam surat As-Sajdah ayat 4:
Artinya : Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Bagimu tidak ada seorang pun penolong maupun pemberi syafaat selain Dia.
      Dalam ayat ini menerangkan bahwa Allah yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya. Sekitar abad ke-20 Kebenarannya telah dibuktikan ilmuwan. Saat itu konsep-konsep model alam semesta yang statis dihancurkan oleh perkembangan pengetahuan dan teknologi. Melalui percobaan, pengamatan, dan perhitungan ilmuwan diciptakannya alam dari ketidakadaan dan dimulai oleh dentuman besar. (Uies, 2016)
Lebih dari empat hari manusia tidak dapat hidup tanpa air karena semua makhluk hidup tersusun dari 80% air --70 persen tubuh manusia tersusun dari air . Dan  terbukti bahwa tumbuhan  makan dari air, bukan dari tanah, dan mampu tumbuh di air yang jauh dari tanah. Yang dijelaskan juga pada Qs. An-Nur [24]: 45 Yang berbunyi :
Artinya : "Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."
      Allah menyatakan seluruh binatang yang melata di atas bumi ini,  dijadikan oleh Allah semuanya dari air. Kemudian binatang melata itu tercipta, atau disebut Daabbat dalam bahasa Arab, yang berarti merangkak dengan perut, misal ular dan serangga yang halus, ada juga yang berjalan diatas dua kaki, sebagai manusia, burung, ayam dan itik, da nada juga yang berjalan diatas empat kaki, yang rata-rata binatang yang sering dilihat. Semua itu bukan terjadi dengan kebetulan tetapi atas kehendak Allah.(Hendra, 2020)
Lalu tentang terbentuknya alam semesta ada satu ayat yang relative sama dengan penjelasan-penjelasan ayat-ayat tadi. Ayat ini dari surat Qs. Al-A'raf [7]: 54 yang berbunyi:
Artinya : "Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya."
      Ayat ini menjelaskan tentang bagaimana Allah menciptakan langit dan bumi dalam 6 masa, matahari , bulan dan bintang tunduk sama Allah, serta menciptakan dan memerintahkan adalah hak Allah.
Alam Semesta merupakan ruangan yang sangat luas dan luasnya tidak dapat diketahui, mempunyai berbagai isi yang sangat banyak dan diduga mempunyai galaksi-galaksi dan sistem bintang jumlahnya  ribuan. Bumi merupakan bagian dari alam semesta, dan tidak terlepas dari alam semesta. Dalam Al-Quran tepatnya Surat An-Nazi'at ayat 27-33 dijelaskan bahwa ada enam tahapan secara kronologi terbentuknya alam semesta yaitu :
