Mohon tunggu...
Zulfikar
Zulfikar Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menyukai hal-hal sederhana, dan tidak meyukai hal-hal rumit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

DPR, Demonstrasi, dan Matinya Empati

1 September 2025   15:45 Diperbarui: 1 September 2025   15:45 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin 1 September 2025, jam menunjukkan pukul 00.40 WITA. Indonesia sedang tidak baik-baik saja, saya rasa itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kegaduhan yang sedang terjadi di negeri ini.

Banyak hal telah terjadi di masa kepemimpinan presiden Prabowo, mulai dari kebijakan-kebijakan yang tidak memihak kepada rakyat hingga kelakukan para pembantu presiden yang sepertinya tidak sejalan dengan visi presiden itu sendiri.

Saya katakan demikian, karena jelas terlihat. Setiap menterinya mengeluarkan kebijakan dan kemudian diprotes lalu viral. Presiden menjadi orang yang membersihkan kekacauan tersebut. Seperti tidak ada sinergi antara presiden dan para pembantunya.

Semua tentu masih ingat tentang kebijakan gas elpiji yang hanya diperbolehkan dijual oleh agen, sedangkan warung-warung dilarang menjualnya. Akibatnya membuat barang tersebut menjadi langka.

Tak hanya sampai di situ, kebijakan itu juga menelan korban jiwa. Seorang nenek berusia 62 tahun meninggal akibat antre gas elpiji. Beliau diduga kelelahan akibat usai berburu elpiji 3 kilogram yang saat itu langka di berbagai wilayah.

Kebijakan lain yang cukup mencekik masyarakat ialah kenaikan pajak yang dinilai semena-mena dan tidak disesuaikan dengan peghasilan masyarakat yang tidak bertambah.

Segala peristiwa terakumulasi, hingga puncaknya pada saat DPR mengumumkan gaji dan tunjangan untuk para anggotanya. Nilainya sangat fantastis, dan hampir di luar akal manusia. Diperkirakan anggota DPR bisa meraup gaji Rp 3 juta per hari.

Melihat kenyataan yang ada, masyarakat seolah tertampar dan menjadi marah, terutama mereka yang berada di kalangan bawah. Mereka yang berusaha memiliki penghidupan dan mencari uang untuk hidup dari hari ke hari.

Tak sedikit pula dari komentar netizen yang merasa menyesal berada di negeri ini, hidup dan tinggal di sini. Melihat para pemimpin dan wakil mereka seolah tidak memiliki empati.

Berita soal gaji dan tunjangan anggota DPR cepat meluas bahkan menjadi perbincangan dimana-mana. Keadaan semakin diperkeruh dengan menyebarnya video mereka terlihat sedang joget-joget saat pengumuman itu berlangsung. Meskipun telah dikonfirmasi bahwa joget-joget tersebut bukanlah rasa senang karena gaji dan tunjangan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun