Mohon tunggu...
Zulfa  salsabila
Zulfa salsabila Mohon Tunggu... Guru - rencana Allah yang paling baik

berjuang lillah..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memaafkan

17 September 2020   00:03 Diperbarui: 17 September 2020   00:05 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang terdengar seperti suatu yang sangat mudah untuk diucap, tetapi percayalah kata itu sangat perih bila dirasakan. Aku tak membalas perkataan maaf darimu bukan berarti aku tidak memaafkanmu, aku hanya ingin kegelisahan menghantuimu, dan rasa bersalah menjadi selimut disetiap malammu. Agar kau tahu rasanya dipermalukan, agar kau tahu rasanya sesaknya memaafkan, karena itu memang bukan sesuatu yang mudah.

Aku tahu kita memang telah berkawan sejak lama, tapi mengapa kau lupa bahwa kawanmu juga mempunyai hati? hati yang seharusnya dijaga, bukan untuk dipermainkan dalam permainanmu yang sama sekali tidak lucu. Ingatlah, bahwa walaupun kita telah berkawan sejak lama, tak ada alasan bagiku untuk kecewa terhadap orang yang menjatuhkan harga diriku, tak terkecuali sahabatku. Karena sahabat adalah yang selalu menopang bukan yang menghancurkan, yang selalu menyemangati bukan yang menindas lalu pergi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun