Mohon tunggu...
Zulfa MuasarohBinti
Zulfa MuasarohBinti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Zulfa, mahasiswi jurusan Perbankan Syariah

Saya Zulfa, mahasiswi jurusan Perbankan Syariah di salah satu PTKIN di Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Santri dan Peran Pentingnya untuk Indonesia

21 Oktober 2021   23:41 Diperbarui: 22 Oktober 2021   00:16 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dilansir dari laman databoks.katadata.com, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 272,23 juta jiwa pada Juni 2021. Dari jumlah tersebut, sebanyak 236,53 juta jiwa (86,88%) beragama Islam. Artinya mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Dengan banyaknya penduduk yang menganut agama islam di Indonesia, maka banyak pula yang merayakan peringatan hari besar islam nasional seperti contohnya maulid nabi serta peringatan hari santri nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober tiap tahunnya.

Dikutip dari dki.kemenag.go.id, Hari Santri Nasional ditetapkan oleh pemerintah pertama kali melalui Keppres No.22/ 2015. Penetapan Hari Santri ini merujuk pada resolusi jihad yang dicetuskan oleh Pendiri NU, KH. Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945 di Surabaya. Pada kala itu, resolusi jihad yang disuarakan oleh K.H Hasyim Asyari ditujukan untuk melawan kembalinya kedatangan pasukan Belanda yang mengatas namakan NICA.

Penetapan Hari Santri Nasional oleh presiden tentu memiliki tujuan khusus, yaitu untuk menurunkan teladan dan semangat jihad kepada santri-santri di Indonesia. Menggelorakan semangat perjuangan untun kegara dan agama. Sebab harapan terbesar bangsa adalah anak muda, Hari Santri Nasional diharapkan dapat menjadi pelopor semangat yang membara dalam dada pasa santri di Indonesia.

Lantas menurut Anda, apa peran penting santri di Indonesia sehingga perayaan harinya saja ditetapkan oleh presiden?

Para santri dibekali pengetahuan yang beragam. Pengetahuan umum dan agama yang diajarkan ketika mereka menempuh pendidikan tentu mambawa banyak dampak ke pemikiran santri-santri muda di negara kita. 

Menyeimbangkan antara urusan dunia dan agama, memutuskan suatu masalah berdasarkan hukum dan agama, tentu dua hal selaras yang disatukan dalam satu pemikiran ini diharapkan dapat menjadi pilar baru dalam pergerakan perkembangan negara kita kelak.  

Tidak hanya berperan untuk masa depan, dari zaman penjajahan saja santri di Indonesia sudah cukup mengesankan. Itikad dan keinginan untuk berjihad demi lolos dan pergi dari cengkeraman penjajah tentu menggerakkan jiwa-jiwa santri di kala itu sehingga pada saat ini kita dapat bebas dari kejinya penjajahan. Dalam hal ini para santri juga ikut andil dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan.

Santri pada generasi saat ini harus bersiap untuk menerima pertukaran budaya yang dengan mudahnya masuk ke Indonesia melalui platform-platform media sosial sepeerti instagram, tiktok, dan media-media lain. Dengan ini mereka perlu menyaring dan memilah mana yang perlu untuk diterima dan ditinggalkan. 

Sebab apabila tidak, budaya yang masuk tanpa adanya proses pemilahan dapat menjadi senjata untuk bangsa, dapat menelan mentah-mentah kebiasaan dan norma-norma yang ada.

Melirik kembali pada masa penjajahan, santri merupakan elemen penting yang dimiliki bangsa Indonesia hingga saat ini. Bagaimana cara mereka menyuarakan rasa untuk berkorkan dan selalu siap siaga, bagaimana mereka ditempa untuk siap dalam berbagai perubahan dan globalisasi yang datang tidak disangka-sangka. 

Pada intinya kita sebagai santri, entah santri pada waktu dulu dan saat ini, kita akan tetap dihadapkan kepada satu kalimat, "Berjihad untuk hari ini, besok, dan selamanya." Bergerak melawan penjajah, bergerak melawan hal-hal yang menyimpang pula. Tanggal 10 November 1945 akan selalu dikenang sebagai Hari Pahlawan Nasional. 

Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH Hasyim Asy'ari menandakan ketegasan kalangan santri, serta umat Islam Indonesia pada umumnya. 

Ia terus menyerukan untuk tulus berjuang demi kemerdekaan negeri ini. Ketulusan hanya mengharapkan ridha Allah. Lantas pada hari itu, ribuan pejuang menemui syahid. Namun, kekuatan dan perjuangan rakyat serta santri berhasil mengacaukan strategi Tentara Sekutu.

Kisah heroik pasal santri dan pengorbanannya hingga titik darah penghabisan akan terus terkenang dan tercetak jelas di memori setiap orang. Dengan ini sudah sepatutnya bagi kita, generasi santri selanjutnya untuk terus mempertahankan apa yang sudha diperjuangkan oleh orang-orang terdahulu. Tidak dengan berpegang senjata, kala ini musuh yang perlu dihadapi oleh para santri adalah golbalisasi.

Masa depan negara kita tergantung kepada bagaimana anak mudanya berpikir dan bertindak. Bagaimana mereka bersikap dalam menyelesaikan suatu masalah. 

Anak-anak muda seperti santri yang terkadang masih dianggap tidak berwawasan luas karena sebagian besar dari mereka menghabiskan waktu di pesantren. 

Mereka salah besar, terkadang santri lulusan pesantren dan pondok juga memiliki pemikiran yang kritis dan dinamis. Terlebih rasa kekeluargaan yang diajarkan selama tinggal di asrama pondok, mereka sejak kecil diajari bagaimana caranya berbagi, hidup mandiri, dan bertahan hidup i atas kaki mereka sendiri.

Aspek-aspek seperti ini tentu belum didapatkan anak-anak lain yang tidak merasakan bagaimana kehidupan pondok itu. nemun, kembali lagi, semua santri sama saja, seharusnya. Memiliki prinsip dan tujuan yang serupa, memajukan bangsa dan negara dengan syariat yang tetap ada dalam genggaman. Sehingga negara kita mendapatkan banyak kebrkahan dan hidayah disetiap langkahnya untuk maju.

Dari sini kita dapatkan kesimpulan bahwa santri memiliki bagian penting, memiliki andil penting pula dalam upaya mempertahankan Indonesia dari kejamnya penjajahan. Sebagai santri generasi muda kita harusnya dapat mempertahankan dna mengembangkan kemampuan kita demi masa depan bangsa. 

Apabila anak-anak muda seperti kita turut serta terjun kepada masalah dan isu-isu yang terus mengusik negara, saya rasa permasalahan dapat terselesaikan dengan pelan-pelan. Lagi, peran santri di sini begitu besar. Isu perpecahan yang sedang marak, serta isu-isu lainnya diharapkan dapat tuntas dan selesai sehingga terciptanya suasana damai dan tenang di setiap sudut daerah. Jadilah satri yang berintegritas tinggi, majukan negeri dengan santri!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun