Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mendung

27 September 2020   17:41 Diperbarui: 27 September 2020   17:43 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menatap langit berhiaskan awan  hitam

Petir bersahutan dan hati ketakutan

Langit makin berubah menjadi kelam

Hati tersurut dan tumbanglah keangkuhan

*

Mendung telah memberi pelajaran

Ketika berubah menjadi rintik hujan

Berkumpul dengan sekian banyak butiran

Berduyun-duyun tak bisa dikendalikan

*

Demikian halnya hati 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun