Mohon tunggu...
Zulcar Chaeril
Zulcar Chaeril Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writer and lecturer

Menulis mengenai pemasaran, startup, digital marketing, olahraga bola basket, dan traveling . kontak z.chaeril@gmail.com blog: https://zulcarc.wixsite.com/journeytime

Selanjutnya

Tutup

Money

Guerilla Marketing, Teknik Pemasaran yang Mampu Memviralkan Sebuah Produk

22 April 2019   15:00 Diperbarui: 22 April 2019   15:07 1421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IKEA Guerilla Marketing source: creativeguerrillamarketing.com

Menciptakan sebuah produk adalah awal mula dari bisnis berjalan, saat ada produk yang ingin dijual berarti ada kegiatan pemasaran yang harus dilakukan. Pemasaran membuat produk tersedia dipasaran, dengan begitu produsen dapat menukarkan produknya dengan uang dari kegiatan pemasaran tersebut. 

Pemasaran memungkinkan terjadinya kegiatan jualan beli dalam sebuah pasar, yang memberikan keuntungan untuk si pembeli dan juga produsen sebagai penyedia produk. Kegiatan pemasaran kini menjadi kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh perusahaan agar perusahaan tetap memperoleh keuntungan. Semakin pentingnya dunia pemasaran, kini strategi pemasaran semakin hari terus berkembang sesuai dengan zamannya.

Kampanye offline kini sudah mulai dikurangi oleh para pemasar, biaya yang besar menjadi kendala utama menggunakan jaringan offline ini. Namun, beberapa merk besar masih menggunakan strategi ini dengan alasan untuk meraih pasar yang besar dan juga eksistensi merk dan produk mereka di konsumen loyal mereka. 

Dengan berkembangnya zaman, dunia pemasaran pun ikut berubah. Dunia pemasaran digital kini dianggap primadona pemasaran saat ini. Faktor biaya yang lebih rendah dan jangkauan pasar yang mampu mencapai multi kota menjadi faktor utama pemasar memilih pemasaran digital sebagai alat promosi. Dengan besarnya potensi pengguna dunia digital sebuah merk mampu membuat mendapat keuntungan dengan menyebarkan promosi atau iklan yang dilakukan secara lebih luas dengan menggunakan satu jaringan saja. 

Sebagai contoh iklan melalui sosial media kerap dianggap jaringan iklan paling efektif, selain pengguna sosial media yang besar dan beragam juga cakupan wilayah yang pemasar bisa arahkan mendorong iklan mampu memasuki wilayah-wilayah yang tidak bisa dicapai oleh reklame-reklame besar. Dengan begitu pemasar tidak perlu membuat iklan-iklan yang harus bisa mencapai suatu daerah tertentu.

Pemasaran offline telah dilakukan sebelum dunia digital ada dan berkembang pesat seperti saat ini. Pemasangan iklan-iklan dijaringan-jaringan seperti reklame besar dijalan utama, iklan melalui majalah dan koran sudah dilakukan sejak lama. Pemasaran offline tidak hanya mengenai pemasangan iklan dijalan-jalan utama saja namun ada juga yang dikenal dengan Guerilla Marketing, istilah ini diprakarsai oleh seorang seorang penulis bisnis asal Amerika bernama Jay Conrad Levinso pada tahun 1984 ia menulis sebuah buku mengenai "Guerilla Marketing". 

Buku yang sangat laris ini menggunakan pendekatan yang sangat unik dan tidak biasa pada masa itu bagi pemasar kala itu. Menurut sang penulis, Guerilla Marketing ini adalah strategi yang terbalik dari apa yang ada dipikiran manusia. Dengan konsep Guerilla Marketing pemasar menciptakan sebuah strategi pemasaran yang tidak akan diperkirakan oleh para pasarnya. 

Strategi ini berorientasi kepada klien. Tujuan dari strategi ini merupakan mampu tersentuhnya pasar yang akan mereka tuju, dengan begitu diharapkan pasar yang dituju mendapat sebuah pengalaman yang berbeda untuk dapat mengenal lebih dalam sebuah produk. Layaknya seperti iklan reklame-reklame besar, Guerilla Marketing ini biasa dilakukan dijalan-jalan utama yang banyak mengundang target pasar mereka berada. 

Guerilla Marketing sudah banyak dilakukan oleh para pemasar di seluruh dunia. Yang paling sering melakukannya salah satunya adalah IKEA. IKEA menempatkan banyak produk-produk mereka ditempat umum dengan tujuan para pasar yang mereka tuju mendapat sebuah pengalaman atas produk IKEA. 

Tidak perlu datang ke toko IKEA hanya untuk bisa merasakan nyamannya sofa IKEA, mereka telah menyiapkan sofa-sofa empuknya atau produk-produk lainnya di tempat keramaian seperti di pusat jalan raya hingga didalam gerbong kereta. Dengan mengaplikasikan strategi ini IKEA mencoba mendorong para target pasar mereka untuk mencoba  produk-produk IKEA dan eksistensinya pun tetap ada di benak pasar. 

Apakah ini menjadi viral? Sudah tentu, pendekatan unik ini bisa menciptakan gelombang viral yang besar karena mereka ada sesuatu yang berbeda. Pendekatan yang dilakukan ini akan mendorong pasar dari IKEA terdorong untuk mendapat sebuah pengalaman akan produk IKEA walau tidak berada di toko IKEA. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun