Mohon tunggu...
Zulailatul Mubarokah
Zulailatul Mubarokah Mohon Tunggu... saya adalah mahasiswa aktif di bidang Ilmu Sejarah, khususnya Sejarah Peradaban Islam. Saat ini saya sedang menempuh studi di Universitas Islam Negeri Salatiga. Saya ingin berbagi pikiran dan kajian untuk membangun wawasan tentang Sejarah untuk mengingat para pejuang nenek moyang kita yang terdahulu

Saya adalah seorang mahasiswa aktif di dalam bidang Sejarah, khusus nya jurursan Sejarah Peradaban Islam dan saya saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Salatiga. Hobi saya adalah membaca yang khususnya bersangkutan dengan Sejarah dan saya sangat suka dengan hal-hal baru, ini adalah pertama kali saya megirimkan tulisan saya di kompasiana dengan tujuan untuk membagikan ilmu yang saya dapatkan dan berbagi ilmu pengetahuan ter khusus dengan sejarah, agar teman-teman semua tau bahwasannya membaca Sejarah itu menarik karena kita dapat mengetahui bagaimana para pejuang leluhur kita terdahulu. Dan semoga teman-teman semua tertarik ya dengan membaca Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perjuangan Kartini "Perempuan dan Pendidikan"

5 Mei 2025   09:09 Diperbarui: 5 Mei 2025   09:09 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kita terbesit bagaimana perjuangan Kartini pada masa lalu untuk mengangkat derajat perempuan di Indonesia? Hasil dari perjuangannya dapat kita rasakan sekarang ini, dan hal itu tidaklah mudah, terutama memperjuangkan Pendidikan perempuan di Indonesia. Nama aslinya yaitu Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat (R.A. Kartini), lahir pada 21 April 1879 tepatnya di Jepara. Beliau terkenal dengan julukan Ibu Indonesia sebagai pelopor Wanita yang memperjuangkan Pendidikan bagi Perempuan.

Berasal dari keluarga priyayi atau bangsawan, yang mana hanya diajarkan sopan santun serta diajarkan kerajinan rumah tangga, membuat waktunya terbatas untuk memperjuangkan hak-hak Perempuan Indonesia.

Siapa itu R.A. Kartini?

21 April diperingatkan sebagai Hari Kartini sebagai bentuk rasa terima kasih dan sebuah rasa  penghormatan telah memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia menjadi perempuan yang berpendidikan. Pada masa itu, dimana para perempuan mereka sangat terbatas dengan pendidikan dan para perempuan di zaman itu mereka lebih diajarkan dalam tata krama, adab, sopan santun, serta diajarkan dalam membuat kerajinan dalam rumah tangga.

Kartini percaya bahwa seorang perempuan pun mampu untuk berpendidikan yang sama dengan laki-laki tanpa adanya terhalang status sosial seperti kedudukan adat dan istiadat. Kartini terus melawan sebuah pemikiran itu yang sudah menjadi hal yang biasa dan sudah menjadi darah daging, yang mana mereka beranggapan Wanita setelah menikah mereka hanya berada di dapur dan berada di kasur,  namun pada dasarnya peran Wanita sangat penting untuk menjadi seorang yang berpendidikan yang nanti untuk menjadi bekal guru pertama bagi anak-anaknya.

 Dalam perjuangannya terhalang oleh waktu dan keterbatasannya dari semangat seorang R.A. Kartini banyak perempuan yang terinspirasi untuk memperjuangkan hak-hak mereka untuk menjadi Perempuan yang berpendidikan serta memiliki kesempatan untuk belajar. Dalam surat-surat R.A. Kartini di buku kan yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang", surat-surat ini tentang kesetaraan gender, serta pentingnya Pendidikan bagi Perempuan Indonesia, serta mengkritik kaum laki-laki sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam aspek kehidupan dan menjadikan perempuan terbatas untuk bergerak pada waktu itu.

"Kartini Masa Lalu, Menjadikan Perempuan Hebat Masa Kini"

Kartini adalah sebuah sejarah yang memiliki warisan yang sudah dirasakan oleh perempuan saat ini, tanpa adanya perjuangan R.A. Kartini perempuan Indonesia tidak tau nasibnya akan bagaimana pada saat ini, ataukah kita akan menjadi budak untuk memenuhi nafsu para laki-laki?,  atau bahkan kita tidak memiliki wawasan luas selain berada di dapur?, mungkin yang lebih miris nya lagi anak-anak kita lebih tidak terdidik tanpa adanya seorang Wanita yang berpendidikan pula?. Dari sosok emansipasi Wanita, Kartini lah yang memiliki usaha untuk memperjuangkan agar Perempuan bisa mendapatkan Pendidikan yang tinggi dan tidak mudah di rendahkan agar kedudukannya sejajar dengan laki-laki.

Dari seorang wanita tangguh yang yang bernama Kartini  mewujudkan bukti nyata dari sebuah pemikirannya bahwa perempuan juga berhak mendapatkan keadilan nya untuk berpengetahuan luas serta terdidik. Kartini perempuan di masa lalu, namun bisa menjadikan perempuan hebat di masa sekarang dengan sebuah warisannya menjadikan perempuan dengan mimpi-mimpi besarnya. Dari sebuah pemikiran yang menjadi warisan pena kehidupan merubah sebuah budaya  yang membatasi para perempuan terhalang oleh pendidikan.   

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun