Mohon tunggu...
zuhdi ilham nadjir
zuhdi ilham nadjir Mohon Tunggu... Penulis - buruh tulis

cuman buruh tulis yang hoby filsafat dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Dinginnya Dunia dan Hangatnya Kebaikan

26 Mei 2024   01:31 Diperbarui: 26 Mei 2024   12:40 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: https://pxhere.com/id/photo/321164?utm_content=shareClip&utm_medium=referral&utm_source=pxhere

Dalam dunia ini yang kadang terasa begitu dingin dan tak kenal belas kasihan, seringkali kita terjebak dalam pertanyaan "mengapa manusia tidak selalu bertindak baik satu sama lain?" meski inti dari segala hal, terutama dalam kehidupan sosial kita, sebenarnya lebih sederhana. Demikian jika kita mau melihat, kita akan menemukan diri kita tengah berada dalam aliran kebaikan yang hampir selalu ada, meskipun terkadang tersembunyi di balik kesenyapan.

Setiap hari, kita bisa melihat tindakan-tindakan kecil yang mencerminkan rasa peduli terhadap sesama. Mulai dari menjaga pintu terbuka, memberikan jalan kepada orang lain di persimpangan jalan, hingga membantu mengangkat barang-barang berat. Tindakan-tindakan seperti itu, meskipun terlihat sepele, sebenarnya adalah ekspresi dari kepedulian terhadap orang lain.

Meski di balik semua kebaikan itu, ada kebohongan yang sering merayu kita untuk bertindak sebaliknya. Kadang kita terjebak dalam pikiran bahwa keegoisan adalah hal yang lebih masuk akal, atau bahwa dunia ini benar-benar kejam dan tanpa belas kasihan. Padahal, kenyataannya adalah bahwa kebaikan itu sendiri adalah sifat alami kita, meskipun terkadang terkubur dalam ambisi dan keserakahan.

Mungkin terkadang kita berpikir bahwa untuk bertahan dalam dunia yang keras ini, kita harus mengesampingkan kepedulian terhadap orang lain. Padahal, sebenarnya justru dalam memberikan perhatian dan bantuan kepada sesama, kita menemukan kekuatan yang luar biasa. Bahwa dalam merangkul kebaikan, kita menemukan makna yang sejati dalam hidup.

Tindakan-tindakan seperti menolong saat seseorang terjatuh atau memberi senyum pada orang lain, menunjukkan bahwa kebaikan adalah hal yang menghubungkan kita sebagai manusia. Meskipun terkadang terasa bertentangan dengan logika dunia yang kompetitif namun kebaikan tersebutlah yang membuat kita tetap merasa sebagai manusia di tengah kerasnya kehidupan.


Sebagai manusia kita sering terpesona oleh kerumitan dan ambiguitas, sehingga kita kadang terperangkap dalam paradigma yang membuat kita lupa akan kebaikan yang ada di sekitar kita. Padahal, jika kita mau menelaah dengan lebih teliti, kita akan menyadari bahwa kebaikan itu sendiri adalah yang menjadikan dunia ini menjadi tempat yang lebih baik untuk kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun