Mohon tunggu...
Zainal Muttaqin
Zainal Muttaqin Mohon Tunggu... Lainnya - Pena adalah senjata

Anggota KPU Kabupaten Serang Periode 2018-2023

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Konstruksi Ideologi: Perkembangan Peradaban, Pengaruh, dan Dampak

29 Maret 2017   10:20 Diperbarui: 29 Maret 2017   10:49 15328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.guntoro.web.id

Hidupnya Ideologi & Pengaruhnya

Setelah filsafat klasik (Yunani) dan pertengahan masuk (Islam) di Eropa, maka yang perlu dilakukan adalah membuat konsep baru dengan menggabungkan teori-teori yang sudah ada sebelumnya yang kaya di perpustakaan-perpustakaan Universitas di Eropa.

Ada beberapa kemungkinan sebuah ideologi dapat lahir pertama, diinspirasikan oleh sosok yang luar biasa dalam sejarah bangsanya, sehingga dapat membawa inspirasi terhadap munculnya pemikiran baru akan masalah-masalah yang ada untuk dirumuskan menjadi sebuah penyelesaian yang ideal.

Kedua, berdasarkan alam fikiran masyarakat, yang artinya adalah lahir dari kehendak masyarakat/kelompok masyarakat untuk menata dan mengatur kehidupan masyarakat agar dapat dipatuhi secara sukarela. Ketiga, berdasarkan keyakinan yang bersifat universal, ideologi semacam ini biasanya dibawa oleh agama, atau dengan kata lain bersifat primordial.

Ideologi memiliki dimensi untuk bertahan antara lain dimensi realitas, dimensi idealisme dan dimensi fleksibilitas. Apabila tiga dimensi tersebut sesuai dengan perubahan pada zamannya, maka ia dapat bertahan lama. Biasanya ideologi yang bersifat kaku dan menekan tidak mampu menahan kerusakan bahkan kehancuran.

Ideologi berangkat dari filsafat, aliran filsafat akan membentuk ideologi tertentu sesuai dengan relevansi wilayah dan masanya. Pertama aliran filsafat idelisme (filosofi of idealism) kemudian melahirkan ideologi Liberalisme-Kapitalisme yang mengemukakan bahwa konteks hubungan negara dengan agama adalah terpisah, walaupun di dalamnya agama memiliki peran untuk setiap individunya, sehingga pandangan hidup seorang Liberalis cenderung sekuler moderat. Konsep kapitalisme menyebabkan berkembangnya imperialisme, sehingga terjadi penindasan-penindasan kaum rendah. Dari segi ekonomi, hanya pemilik modal lah yang dapat hidup secara nyaman, karena mereka memiliki segalanya untuk dikuasai.

Kedua, aliran filsafat matrealisme (filosofi of matrealism) yang melahirkan sosialisme komunisme yang cenderung mengedepankan kolektivisme, perjuangan kelas dan revolusi. Materi (ekonomi) dianggap sebagai jalan untuk merubah sejarah. Ideologi ini juga dianggap sebagai penghambat kapitalisme. Dalam pemahaman ideologi ini kemudian menutup ruang gerak agama dalam menjalankan perannya, sebagaimana diterapkan Lenin di Uni Soviet dan negara-negara komunis lainnya. Namun tidak bisa diartikan secara general komunisme itu anti terhadap agama. Karena pada beberapa negara, justru menerapkan konsep sosialisme beriringan dengan konsep spiritual. Misal di Indonesia, sosialisme pada masa pergolakan revolusi fisik tumbuh subur dimana-mana untuk menentang kapitalisme barat yang dianggap menindas dan menghisap rakyat. Ajaran agama, terutama agama islam juga turut menyuburkan faham sosialsme-komunisme di Indonesia, dimana awal berdirinya dirintis oleh kalangan pemuka agama berhaluan kiri yang berada pada Sarekat Islam (SI) selanjutnya kalangan ini disebut SI merah.

Ketiga, gabungan filsafat idealisme dan matrealisme menumbuhkan ideologi fasisme yang sangat gandrung akan kesukuan, menciptakan sebuah nasionalisme yang bersifat chauvinisme, akhirnya mengakibatkan kesemana-menaan merajalela, bahkan membunuh kaum diluar golongannya dianggap perbuatan baik (seperti faham nazisme yang menganggap suku Arya merupakan tertinggi di Jerman, begitupula Jepang yang menganggap saudara tua di Asia). Namun ideologi yang bersifat terlalu ketat seperti ini tidak mampu bertahan lama, dikarenakan akan mendapatkan pertentangan secara luas bagi kaum yang dianggapnya rendah.

Terakhir, filsafat teologisme (filosofi of theologism) yang membawa paham agama yang merupakan ajaran tuhan memegang peran utama dalam kehidupan politik-kenegaraan, kemudian pemuka agama menjadi tokoh yang dikultuskan (seperti pengaruh gereja vatikan di Roma). Ada juga dari aliran filsafat ini yang menganggap bahwa ajaran tuhan sebagai sumber inspirasi, motivasi dan ekspresi dalam melaksanakan arah kebijakan. Ajaran tuhan diposisikan sebagai faktor integratif dan pencerahan (seperti negara-negara islam yang menerapkan prinsip keislaman sebagai guidens).

Dampak Ideologi

Ideologi liberalisme-kapitalisme memberikan dampak besar dalam globalisasi. Dari segi politik, liberalisme memegang konsep demokrasi, dimana sebuah negara dalam menjalankan program-programnya harus berdasarkan kepentingan pemilik modal, karena dengan menjembatani pemilik modal negara akan meraih keuntungan besar. Kemudian pemimpin harus dipilih secara langsung, karena menggambarkan sebuah keinginan proses yang demokratis dan bebas, namun memiliki batasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun