Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

15 Destinasi Indah di Daratan Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi

29 Mei 2023   16:22 Diperbarui: 29 Mei 2023   16:34 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batu-batu yang mengeluarkan sumber air itu dikerumuni kerang-kerang kecil, dan lamun yang terangkat hingga lamun yang mati. Air tawar yang mengalir keluar dari lubang batu di pinggir pantai menuju arah laut bertemu dengan air laut pasang yang mengalir memasuki area pantai, ada pusaran air yang teramati. Unik ya.

Pantai Sousu (Dokumentasi Pribadi)
Pantai Sousu (Dokumentasi Pribadi)

Selanjutnya, kami mampir ke Pantai Sousu, yang menyambut kami dengan landmark menyerupai layar. Adanya pembangunan-pembangunan yang membuat kondisi pantai ini cukup tertata rapi, dan apik, saya sendiri sih melihat desain toilet nya ini bagus. 

Air laut bening hingga bisa melihat dasar laut tetap menjadi panorama di sini, tetapi pasir putih bukan fokus di pantai ini. Adapun beton-beton besar di depan sana yang berfungsi sebagai pemecah gelombang atau ombak laut agar bisa mencegah abrasi pantai.

Di Pulau Wangi-Wangi juga ada Pemandangan menyerupai Raja Ampat (Dokumentasi Pribadi)
Di Pulau Wangi-Wangi juga ada Pemandangan menyerupai Raja Ampat (Dokumentasi Pribadi)

Kami tidak nongkrong lama di pantai ini, kami melanjutkan perjalanan ke Desa Liya. Dalam perjalanan di kawasan Desa Liya, kami melihat pemandangan indah, jadi kami menepi dan berfoto. Ada pulau-pulau hijau di antara air laut bergradasi hijau dan biru, panorama ala-ala Raja Ampat, Papua, ya kan?

Desa Wisata Liya Togo, Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)
Desa Wisata Liya Togo, Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)

Desa Wisata Liya Togo telah ditetapkan sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Benteng Liya ini didirikan sekitar tahun 1200-an dengan sistem pertahanan tiga lapis yang total luasnya 52.9 Ha. 

Di area benteng ini ada makam-makam kuno, masjid kuno, dan bangunan yang difungsikan untuk kegiatan perkumpulan. Sayangnya, lokasi benteng ini masih berserakan sampah dari sisa kegiatan Festival Posepa'a kemarin.

Festival Posepa'a pada 1 Syawal 1444 H di Desa Liya, Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)
Festival Posepa'a pada 1 Syawal 1444 H di Desa Liya, Pulau Wangi-Wangi, Wakatobi (Dokumentasi Pribadi)

Berdasarkan penuturan warga lokal, dalam Posepa'a ini tidak perlu mendaftar dulu sebagai peserta pesepakan, tidak ada aturan mainnya, dan tidak ada kalah-menangnya. Tetapi, hanya sebuah tradisi turun-temurun yang masih dijalankan hingga saat ini, tepatnya pada setiap hari raya Idul Fitri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun