Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Masuk Pulau Parit, Mampir Pulau Tulang

31 Desember 2019   19:42 Diperbarui: 1 Januari 2020   20:56 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan pun diteruskan menuju Pulau Parit 3 atau Desa Selat Mendaun. Setelah melewati gapura pembatas, jalan di Parit 3 ini lebih lebar dibandingkan Parit 1 dan 2. Disini, pengunjung bisa jadi agak kepanasan terkena terik matahari, karena tidak lagi dipayungi pohon rindang.

Adapun beberapa mobil dinas yang dapat ditemui disini. Pelabuhan di Pulau Parit 3 sudah berupa dermaga semen, terdapat beberapa WC umum dan tempat parkir berdekatan dengan dermaga Pulau Parit 3. Selanjutnya, ada Pulau Parit 4, yang juga dikenal sebagai Tanjung Tempinis.

 

Pulau Tulang
Kemudian, perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Tulang menggunakan kapal yang dicarter, karena tidak adanya kapal penumpang dengan rute Pulau Parit-Pulau Tulang. Pencarteran ini dibanderol dengan harga Rp150.000 untuk rute Pulau Parit-Pulau Tulang, dan Pulau Tulang-Pulau Karimun.

Pulau Tulang Tampak dari Laut (dok. pribadi)
Pulau Tulang Tampak dari Laut (dok. pribadi)
Biasanya saat kapal berlayar dari Pulau Karimun menuju destinasi pulau lain, dapat tampak sebuah pulau dengan bangunan masjid putih di sisi kiri, pepohonan hijau di sepanjang pesisir, dan batu-batu besar di sisi kanan, inilah Pulau Tulang. Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit, kami tiba di Pulau Tulang.

Dermaga di sini masih menggunakan "tangga panjat pokok". Pembatas sisi kiri dan kanan pelabuhan dicat warna hijau tua dan hijau muda. Kemudian, pengunjung juga disambut dengan gapura bertuliskan "Selamat Datang di Desa Tulang".

Tiba di Pulau Tulang (dok. pribadi)
Tiba di Pulau Tulang (dok. pribadi)
Sebuah kubah berwarna kuning keemasan dengan sedikit ornamen hijau berada di tengah atas gedung. Baik dalam maupun luar bangunan masjid menggunakan warna putih sebagai warna utama.

Dalam ruangan masjid menggunakan pencahayaan alami, dan ditempeli ornamen pujian-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dalam tulisan Arab pada empat sisi dinding. Tampaknya masjid ini belum selesai pembangunannya saat dikunjungi pada awal Oktober 2019, karena tempat wudu nya belum beres, jemaah yang ingin sholat di Masjid Ar-rahman hanya berwudu melalui air yang mengalir dari pipa di samping masjid.

Menyusuri Pantai di Pulau Tulang (dok. pribadi)
Menyusuri Pantai di Pulau Tulang (dok. pribadi)
Sama seperti saat di Pulau Parit, landskap Pulau Karimun juga masih terpampang jelas ketika menyusuri pantai di Pulau Tulang ini. Walaupun sudah lebih jauh, bentuk dan warna bangunan-bangunan di Pulau Karimun tetap terlihat jelas. Ada jalan setapak dan juga pondok-pondok yang dibangun di pinggir pantai, layaknya pantai-pantai lain di Pulau Karimun.

Pohon-pohon kelapa tinggi dan rendah juga berjejer rapi di tepi pantai. Banyak perahu-perahu yang sedang berlabuh dibawah pohon kelapa sore itu. Adapun batu-batu besar di ujung pantai yang tertutupi air laut pasang sehingga tidak dapat disambangi.

Walaupun belum tereksplorasi, keindahan danau biru di Pulau Parit tidak kalah eksotis dengan danau biru di Pulau Bintan. Berlesehan di pondok kayu tepi pantai Pulau Tulang yang adem sambil menatap Pulau Karimun yang semakin berkembang juga sungguh menentramkan hati dan pikiran. Bagaimanapun, penjelajahan dua pulau ini adalah bentuk liburan One Day Trip murah meriah bagi warga Karimun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun