Mohon tunggu...
Aqida Izza
Aqida Izza Mohon Tunggu... Buruh - resolusi 2020 menulis minimal 200 kata sehari

Wirausaha yang hobby membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berdamai dengan Waktu

8 Maret 2020   15:38 Diperbarui: 8 Maret 2020   15:38 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Baru-baru ini sedang ramai diperbincangkan seorang artis tanah air yang sedang berkabung karena ditinggal suaminya. Ya pasti kalian sudah tahu siapa yang saya maksud karena beritanya sedang hangat-hangatnya. Bagi makhluk hidup siapapun itu memang kematian tidak bisa dielakkan. Kematian adalah bagian dari kehidupan yang harus dilalui oleh umat manusia betapapun sulitnya. Di mana ada kelahiran pasti ada kematian.

Saya pun waktu pertama kali ditinggalkan oleh seseorang yang sangat dekat dengan saya awalnya merasa sangat kaget dan tidak tahu harus berbuat apa. Apalagi saya ditinggalkan dua orang yang sangat berpengaruh dalam hidup saya. Sekitar dua tahun pertama saya masih merasa bahwa ini tidak nyata dan mungkin suatu saat nanti ayah saya akan kembali. 

Setidaknya itu yang ada dalam benak saya. Mungkin keterkejutan saya ini terjadi karena saya belum melakukan banyak hal yang ingin saya berikan pada ayah saya. Namun setelah dua tahun berlalu saya mulai sedikit demi sedikit menerima keadaan ini.

Suatu saat orang yang kita cintai akan berpulang ke sisi-Nya dan kita tidak akan pernah tahu kapan. Namun, nilai positifnya adalah saya bisa lebih menerima kondisi ini dan saya lebih menghargai setiap detik yang saya miliki untuk memberikan kasih sayang pada orang-orang disekitar saya. Seperti kata orang-orang sukses lebih baik bersifat proaktif dari pada reaktif. Di mana kita tidak bisa mengontrol situasi tertentu yang diluar kemampuan kita dan mengapa kita tidak fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol saja.

Jika mengingat kematian pasti kita berpikir waktu ini benar-benar terasa sangat singkat. Seringkali orang-orang hebat seperti Steve Jobs memunculkan pertanyaan penting kepada dirinya sendiri jika ini merupakan hari terakhir dalam hidup anda maka apa yang akan anda lakukan? Karena pada dasarnya kita tidak dapat mengontrol waktu sepenuhnya, dalam artian kita tidak dapat mengurangi ataupun menambah waktu kita di dunia ini, yang bisa kita lakukan adalah mengelola waktu yang diberikan untuk memperoleh hasil terbaik. 

Jika anda hanya memiliki satu menit untuk mencintai keluarga anda tidakkah anda berpikir akan lebih mudah untuk memanfaatkan satu menit tersebut untuk mencintai keluarga anda dengan segenap hati daripada mempertanyakan kenapa waktu anda sangat sedikit karena sejatinya waktu akan tetap berjalan dan bila anda gunakan untuk mengeluh saja pada akhirnya anda tidak akan mendapatkan apa-apa.

Suatu hari ada seorang nenek yang hidup sebatang kara dan tidak memiliki anak. Di saat yang sama nenek tersebut mulai sakit-sakitan dan menyadari bahwa waktunya di dunia ini mungkin tinggal sebentar lagi. Akhirnya sang nenek yang memiliki harta yang banyak mewasiatkan kepada para keponakannya untuk memberikan sepertiga dari hartanya untuk membuat panti jompo setelah beliau meninggal nanti. 

Namun setelah sang nenek meninggal ternyata para ahli waris memiliki beberapa kesulitan dalam melaksanakan wasiat sang nenek. Pertama, karena harta benda tersebut dalam aset sehingga sulit untuk dicairkan mengingat ahli waris bukan merupakan anak kandung. Kedua, tentu terjadi perselisihan di antara para ahli waris tersebut. Dan ketiga, biaya yang diperlukan untuk membuat panti jompo sangatlah besar sehingga para ahli waris tidak dapat mewujudkan wasiat tersebut sepenuhnya.

Teman-teman yang dicintai Allah, ketika kita meninggal, kita tidak bisa lagi mengontrol harta benda yang kita tinggalkan di dunia ini. Begitu pula dengan perkara-perkara yang biasa kita kerjakan. Oleh karena itu selagi kita memiliki waktu di dunia ini alangkah baiknya jika kita bisa memanfaatkan waktu dan mengurus perkara-perkara kita sebaik mungkin. 

Karena ketika kita sudah dipanggil Allah maka tidak ada lagi yang bisa kita lakukan selain menerima konsekuensi dari perkara-perkara yang kita lakukan di dunia. Selagi kita masih mempunyai pilihan mengapa tidak kita membuat pilihan yang terbaik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun