Mohon tunggu...
Aryazeyla rachayudiza
Aryazeyla rachayudiza Mohon Tunggu... Freelancer

Berbagi ruang opini untuk mengembangkan eksplorasi pikiran dan wacana publik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Bisa Media Sosial Menghubungkan Tapi Juga Memecah?

9 Oktober 2025   00:12 Diperbarui: 9 Oktober 2025   08:16 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media sosial internet. Sumber ilustrasi: Pixabay / Gerd Altmann

Media sosial hari ini ibarat dua sisi mata uang  — satu sisi menghubungkan, sisi lain bisa memecah.

Kita bisa tertawa bersama lewat video lucu, tapi satu scroll berikutnya langsung panas debat soal politik, agama, atau gaya hidup. Aneh, ya? Tempat yang katanya “menghubungkan” malah bisa jadi sumber “pecah belah”. 

Lalu... Kok bisa begitu? bagaimana ini bisa terjadi? 

Yuk, kita telusuri dari berbagai sisi: sosial, budaya, ekonomi, hukum, dan etika.

1. Sosial: Koneksi yang Terlalu Dekat Bisa Menyakitkan

Media sosial memang membuat jarak terasa lenyap. Kita bisa terhubung dengan keluarga jauh, ikut aksi sosial, atau menyebarkan kabar baik dalam hitungan detik.

Namun, di balik koneksi itu ada jebakan algoritma. Kita hanya disuguhi hal-hal yang kita sukai, mendengar yang ingin kita dengar. Lama-lama, terciptalah “gelembung opini” — dunia terasa sempit, dan siapa pun yang berbeda pendapat dianggap “musuh”. 

Koneksi memang dekat, tetapi empati justru menjauh.

2. Budaya: Tradisi Lama, Gaya Baru

Media sosial membuat budaya lokal melesat dikenal dunia.

Kita lihat betapa viralnya tarian daerah, kuliner unik, atau bahasa gaul khas Indonesia yang mendunia. Tapi di balik euforia itu, muncul budaya instansemua harus cepat, lucu, dan gampang viralNilai-nilai seperti sopan santun, refleksi, dan empati kadang tergeser oleh komentar tajam dan sindiran sarkas. Seolah “engagement” lebih penting daripada makna.

3. Ekonomi: Dari Peluang Jadi Ilusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun