Mohon tunggu...
Zenzen Zain
Zenzen Zain Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pertanian Indonesia Maju

16 Mei 2019   07:45 Diperbarui: 16 Mei 2019   08:03 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah bermunculan teknologi yang dibuat oleh tangan-tangan anak bangsa tentang pertanian, namun tidak sedikit juga karya tangan-tangan anak bangsa yang tidak dilanjutkan.

Banyak masalah yang timbul pada generasi pertanian dan jika dijabarkan mungkin akan mengorek sejarah kebusukan ekonomi indonesia, saya rasa untuk menyelesaikan masalah ini harus adanya kerjasama antara pemerintah, petani dan masyarakat untuk menciptakan kesejahtraan bersama.

Roda Pemerintah

Pemerintah terlalu fokus untuk menaikan hasil pertanian, karena mengejar target yang sudah disusun dan itu wajar karena kebijakan. Penyuluh pertanian, petugas lapangan yang diujung lidah antara pemerintah dan kebijakan yang tidak tegas ketika berlangsung dilapangan.

Jika saja pemerintah fokus pada SDM petani dan penerimaan saran serta keritik dari masyarakat petani, maka silaturahmi dan mendengar suara rakyat petani terdengar dengan jelas. Pemerintah hanya bisa mempersiapkan karena ini adalah perubahan generasi bukan kepunahan petani di indonesia.

Pemerintah harus memberikan penghargaan buat petani muda dan mendukung mereka untuk maju dan berkembang. Buat pemasaran yang pasti, fokus pada SDM petani dan dukung serta hargai petani muda.

Petani yang sudah tua

Petani itu sudah tua, butuh pengganti dari anak muda. Mendengar itu seperti aneh dan membuat badan ini merasa malas untuk beranjak. Anak muda sudah tahu, bahwa pertanian butuh generasi muda, namun apa kepastian untuk anak muda jalankan, sedangkan perjalanan mereka masih panjang. Anak muda tidak tahu bahwa peluang didunia pertanian itu sangat cerah dan bisa membuat suatu penghasilan yang besar.

Petani tua menggunakan cara lama untuk berbudidaya tanaman serta pemasaran yang mereka jalankan, yaitu dengan cara menjual pada tengkulak. Berbeda dengan genarisi muda, mereka yang menciptakan pasar sendiri diatas pasar, jauh evektif dibandingkan dengan program pemerintah yang hanya sekedar program.

Jauh meninggalkan batas pencitraan dari produk atau komunitas yang berkumpul bahwa sebenarnya mereka saling berkaitan. Hampir tidak ada penghianat diantara petani sekarang, kelaparan tentang kesejahtraan yang membuat mereka rakus tentang anggaran pertanian yang sangat besar, memakan dan melahap seperti manusia jadi tikus.

Petani tua tidak cemas dengan generasi yang akan melanjutkannya karena mereka tahu betul akan berkembangnya dunia pertanian, mereka petani tua sudah tenang karena keseriusan generasinya dan satu hal yang akan terjadi yaitu petani tua akan menghilang karena usia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun