Mohon tunggu...
M. Fauzan Zenrif
M. Fauzan Zenrif Mohon Tunggu... Dosen - Zenrif

Hidup Itu Belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Pesantren Muhammadiyah (Bagian 2)

16 Juli 2019   21:23 Diperbarui: 16 Juli 2019   21:24 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tambah Sekolah Tambah Ndak Pinter

Cerita tentang orang sukses pengelola 23.000 hektare hutan yang sukses itu, dilanjutkan dengan berbagai cerita berguna bagi banyak hal. Tanpa minta ijin Beliau, saya tulis saja di sini agar pengetahuan saya tersimpan dan terbaca banyak orang. Beliau pasti mengijinkan, jadi ndkanperlu ijin.. Hehehe

"Manusia itu memang aneh," Prof Imam melanjutkan ceritanya, "beda dengan kewan."

Kalau kita melihat bunga, lalu diberi bunga plastik, kita sulit membedakan bunga asli dan bunga plastik.

"Tapi kumbang tidak tertipu..," kata Prof. Imam, "kumbang tahu bahwa itu bunga plastik. Dia tidak mau mendekati bunga plastik itu, karena dia tahu itu bukan bunga."

Bunga Plastik: Tak Pernah Ada Kumbang yang Datang
Bunga Plastik: Tak Pernah Ada Kumbang yang Datang

Manusia bisa tertipu oleh keindahan dan keaslian bunga plastik. Manusia mudah tertilu pandangannya oleh ketidakaslian.

"Bahkan, setelah pegang saja," kata saya menimpali, "masih bilang kayak bunga asli ya.."

Begitulah manusia, selalu mudah tertipu oleh kemampuannya sendiri karena melepaskan potensi instink kemanusiaannya yang suci. Bahwa banyak orang yang kian terdidik semakin terlepas dari kemanusiaannya.

"ayat  disebutkan berkali-kali karena pentingnya manusia menyadari kemanusiannya." Jelas Prof Imam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun