Hal ini akhirnya mampu mengantar Kuba melalui World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 sebagai negara pertama di dunia yang mampu memutus penularan penyakit HIV dan Sipilis dari ibu ke anak.
Sementara pada 2006 Kuba melalui United Nations Emergency Children’s Fund UNICEF dalam laporan yang berjudul “Progress for children, A report Card of Nutrition” dinyatakan sudah bebas dari gizi buruk. Hebatnya lagi pada sat yang sama jumlah balita stunting hanya berkisar di bawah 5%.
Hal yang terakhir yang paling menarik adalah Kuba mampu membuktikan pepatah yang berbunyi “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Kuba mempunyai konsep tersendiri dalam konteks kesehatan yang disebut dengan Medicina General Integral (MGI) yang berfokus pada menciptakan lingkungan sehat dan menjauhkan masyarakat dari penyakit. Dalam hal ini Kuba memiliki konsep Consultorio.
Konsep ini sendiri bisa diumpamakan seperti cakupan wilayah terkecil di Indonesia seperti RT/RW, dimana setiap RT/RW memiliki dokter dan staf kesehatan. Setiap consultorio mampu melayani 1000-1500 pasien.
Dalam mendukung konsep ini pemerintah Kuba juga mendirikan Policlinicos yang melibatkan tenaga kesehatan, spesialis, serta masyarakat yang terlatih. Hebatnya lagi, consultorio dan policlinicos ini aktif bekerja selama 24 jam.
Melalui mekanisme ini pula pemerintah Kuba melalui policlinicos mampu menyediakan 22 fasilitas kesehatan seperti, rehabilitasi kesehatan, X-ray, optometri, USG, laboratorium klinis, dan berbagai fasilitas lainnya. Termasuk pula di dalamnya adalah perawatan terhadap masyarakat yang berusia lanjut (lansia). Mekanisme ini pada akhirnya mampu melahirkan situasi dimana Kuba mampu menyediakan 1 dokter untuk 148 penduduk.
Terlepas dari bagaimana kondisi Kuba secara ekonomi maupun politik saat ini, setidaknya Kuba mampu membuktikan bagaimana mereka mampu secara mandiri menjadi negara yang sangat konsen dari segi kesehatan dan medis.
Terlihat pula bagaimana Kuba dengan kesiapannya menghadapi pandemic Covid-19 hari ini. Dimana kita dapat melihat angka pasien terpapar Corona di Kuba yang mencapai 1.900 orang dan 1.573 di antaranya dinyatakan sembuh, sementara 79 orang meninggal dunia.
Belajar dari Che Guevara
Melihat kenyataan tersebut tentu Kuba mampu membuktikan dirinya sangat siap dalam menghadapi Pandemi ini. Arti lain adalah bahwa apapun peraturan pemerintah yang berlaku di sana, bagaimana pemerintah mengatur masyarakatnya, namun dari segi medis Kuba sangat siap bahkan bisa dikatakan surplus tenaga medis.