Mohon tunggu...
Zelina Nazwa Gustianti
Zelina Nazwa Gustianti Mohon Tunggu... sales marketing/ mahasiswi

Mahasiswi Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Komunikasi Persuasif Terhadap Sikap Remaja

7 Juni 2025   16:05 Diperbarui: 7 Juni 2025   16:05 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faktor lain yang sangat memengaruhi efektivitas komunikasi persuasif adalah kredibilitas komunikator. Hovland, Janis, dan Kelley (1953) menekankan pentingnya tiga aspek kredibilitas: keahlian, kejujuran, dan daya tarik. Dalam konteks remaja, komunikator yang dianggap relevan, seperti influencer media sosial atau teman sebaya, sering kali lebih efektif dibanding otoritas formal. Ini karena remaja merasa lebih dekat secara psikologis dengan komunikator yang "mirip" dengan mereka. Misalnya, kampanye anti-bullying yang disampaikan oleh sesama remaja korban bullying cenderung lebih menyentuh dibanding pesan dari guru atau pejabat. Pemilihan komunikator harus mempertimbangkan faktor identifikasi sosial ini agar pesan yang disampaikan terasa lebih autentik dan diterima dengan baik.

Faktor Kredibilitas Komunikator

keahlian
keahlian

Peran Media dan Model Perilaku

Media memainkan peran besar dalam membentuk sikap remaja melalui proses modeling. Teori Bandura (1986) menjelaskan bahwa individu, termasuk remaja, belajar melalui observasi dan peniruan terhadap tokoh atau model yang mereka kagumi. Ketika remaja melihat tokoh idola mereka menyampaikan pesan positif atau berperilaku sehat, mereka cenderung menirunya. Ini terlihat dari tren positif yang muncul saat selebritas mempromosikan gaya hidup sehat atau peduli lingkungan. Namun, pengaruh media juga bisa negatif jika tokoh panutan menampilkan perilaku menyimpang. Oleh karena itu, pengawasan terhadap konten media dan seleksi model yang ditampilkan menjadi sangat penting.

 

Proses Modeling dalam Media Sosial

pc4-683ecd4434777c376420c352.png
pc4-683ecd4434777c376420c352.png

Pengaruh Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial seperti keluarga, teman sebaya, dan sekolah dapat memperkuat atau melemahkan efek komunikasi persuasif. Jika pesan yang diterima remaja konsisten dengan norma di lingkungan mereka, maka perubahan sikap lebih mungkin bertahan. Namun jika terdapat ketidaksesuaian, maka bisa muncul disonansi kognitif. Teori Festinger (1957) menyebutkan bahwa individu cenderung menyesuaikan sikapnya agar selaras dengan lingkungan sosial untuk menghindari ketidaknyamanan psikologis. Misalnya, seorang remaja yang terdorong berhenti merokok karena kampanye media mungkin kembali merokok jika teman-temannya tetap melakukannya. Karena itu, kampanye harus melibatkan pendekatan sistemik yang Salah satu tantangamenyasar lingkungan sosial remaja juga.

Tantangan: Reaktansi Psikologis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun