Dalam era modern, akuntansi tidak hanya mencatat data finansial tetapi juga informasi lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Regulasi pelaporan kini mulai mencakup aspek keberlanjutan agar perusahaan tidak hanya dinilai dari laba, tetapi juga dari tanggung jawab sosial dan dampak lingkungannya.
Kesimpulan (Synthesis of What–Why–How)
1. What. Bab ini menjelaskan aspek ekonomi dari regulasi pelaporan keuangan — mengapa dan bagaimana regulasi dibutuhkan dalam menciptakan sistem informasi yang efisien, adil, dan kredibel.
2. Why. Regulasi diperlukan karena pasar tidak selalu efisien. Tanpa aturan, investor tidak terlindungi, asimetri informasi meningkat, dan kepercayaan publik dapat runtuh.
3. How. Regulasi disusun melalui proses yang melibatkan banyak aktor ekonomi dan politik, dengan mempertimbangkan keseimbangan antara manfaat (transparansi & keadilan) dan biaya (kepatuhan & kompleksitas).
Dengan demikian, regulasi akuntansi bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan instrumen ekonomi dan sosial yang menjaga stabilitas sistem keuangan modern. Regulasi yang baik harus menyeimbangkan efisiensi pasar, perlindungan investor, dan keberlanjutan jangka panjang, serta terus beradaptasi terhadap perubahan global, teknologi, dan nilai-nilai sosial baru.
Daftar Pustaka
Wolk, H. I., Tearney, M. G., & Dodd, J. L. (2001). Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach. South-Western College Publishing.
Modul Kuliah Prof. Apollo. (2025). The Economics of Financial Reporting Regulation (Chapter 4). Jurusan Akuntansi, Universitas Dian Nusantara, Jakarta.
Modul Kuliah Prof. Apollo. (2025). Postulates, Principles, and Concepts (Chapter 5). Jurusan Akuntansi, Universitas Dian Nusantara, Jakarta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI