Mohon tunggu...
Zefanya NormanTodoan
Zefanya NormanTodoan Mohon Tunggu... Administrasi - Observe, read and write

Indonesian living in Tanzania

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Siapa yang Datang ke Dar es Salaam?

10 April 2020   10:00 Diperbarui: 10 April 2020   09:58 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siapa yang datang ke Dar es Salaam? The Prodigal Son, Llukas hehehe, seorang sahabat yang berasal dari Jerman. Dia pernah tinggal di Dar es Salaam selama beberapa bulan. Kami tidak bertemu sejak tahun lalu, 2019. 

Karena dia harus kembali ke Jerman untuk bekerja. Kemarin, 7 April 2020 dia datang ke Dar. Dia tinggal di sini untuk 2 hari saja. Saya pikir itu hanya lelucon, karena waktunya sangat singkat, ternyata tidak. Bayangkan terbang dari Jerman ke Dar es Salaam, Tanzania dan hanya tinggal 2 hari saja di Dar.

Namun, hari ini 9 April 2020, dia terbang kembali ke Jerman, dan saya baru saja menerima pesannya di whatsapp bahwa dia sudah ada di Dubai saat ini. Senang mendengarnya, karena dia sudah berada pada setengah perjalanan menuju Jerman. Kami menjadi teman selama beberapa tahun. Itu dimulai sejak pertemuan saya dengan Teresa. 

Dia adalah teman dari Llukas. Saya bertemu dengannya di Goethe, Institute Jerman. Saya ingat saat itu. Saat -- saat dimana saya masih bergumul  dengan tekanan dan stagnasi. 

Saya merasa kesepian. Aktivitas yang saya lakukan hanyalah pergi ke kantor lalu pulang. Hal itu terus terjadi berulang - ulang. Siklus ini berlanjut sampai saya menyadari bahwa saya hanya membuang-buang waktu saja. 

Saya selalu berbicara pada diri saya sendiri,  jika saya akan pergi ke luar dan mencoba untuk bersosialisasi, tetapi saya tidak pernah mencobanya. 

Selalu ada alasan untuk tidak memulai. Mungkin karena memulai sesuatu adalah hal yang terasa mengerikan. Kemudian saya mencoba untuk menghentikan kebiasaan itu. Saya merasa sudah saatnya untuk pensiun dari gelar sebagai tukang tunda terbaik, hehe. 

Pada malam itu saya memutuskan untuk menghadiri acara Thursday Movie Night di Goethe dan berharap bertemu dengan beberapa teman baru di sana. Saya pergi ke sana sendiri, dalam hati saya merasa kasihan terhadap diri sendiri, tetapi kembali mencoba menghiraukan suara itu. Saya berbicara pada diri sendiri dengan mengatakan setidaknya saya harus terus bergerak maju.

Kemudian saya datang ke acara tersebut. Dimulai dengan bercengkrama dengan beberapa orang di sekitar, tetapi saya lebih banyak berdiam diri. Saya khawatir akan perasaan betapa tidak enaknya apabila ditolak.

Kemudian seorang pria pemandu acara, membuka percakapan untuk memulai filmnya. Dia memberikan penjelasan singkat tentang film yang akan diputar dan juga beberapa informasi agar tetap menjaga barang bawaan.

Filmpun dimulai. Saya menyaksikan setiap adegan dengan cermat dan mencoba menafsirkannya sesuai dengan versi saya. Kemudian lampu dimatikan. Udara terasa dingin, suasana cukup hening, hingga mungkin anda bisa mendegar suara jarum kecil yang jatuh di lantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun