Kita pernah di sana
Bercengkerama penuh tawa,
Duduk-duduk santai mengantar senja
Diantara semua cakap pembicaraan
Ada satu yang terus terngiang-ngiang
Tentang andai-andaimu yang ingin terbang seperti camar-camar yang mengudara,
Membuang kotoran seenaknya sesukanya
Lalu terus terbang tanpa peduli maki-maki manusia di bawah sana ; tidak bisa mengejar karena tidak bisa terbang
Pengandaianmu lucu
Namun, bukankah itu lebih seperti tidak tahu malu?
Tapi, kita sendiri adalah bebas, bukan?
Buktinya, sekarang kita duduk-duduk santai,
Tak peduli kata-kata satpam karena terlampau asyik menjulur-julur kaki tanpa rasa ngeri
Tak disadari,
Kita pun adalah bebas, bukan?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!