"Bu, jaga, tuh. Ayamnya masuk dapur!" teriakkku. Istriku langsung menghambur dari kamar mandi.
"Mana ayamnya, Pak?" tanyanya.
"Itu di dalam dapur. Usir suruh ke luar. Mau bapak lempar pake batu. Biar kapok!" jawabku semangat.
"Mana? Ayam yang berwarna abu-abu ini?" tanya istriku kembali.
"Iya!"
"Lho. Ini ayam kita, Pak. Mengapa dilempar-lempar?"
"Ayam kita?" Aku terkejut. Sedangkan istriku nampak terkekeh di sela kekesalannya.
"Waduh. Bapak ini kurang gaul. Makanya, Pak. Sering main ke kandang. Supaya tahu, mana ayam kita ... mana ayam tetangga. Kenali dulu, mana musuh yang harus dilempar. Ayam yang harusnya dibina, kok, malah mau dibinasakan,"
"Tadinya, bapak cuma mau membantu, Bu!" Aku beralasan.
"Mau membantu, malah bikin repot. Tuh, ayam kita pada kabur ... gak mau dikasih makan!"