Mohon tunggu...
Zaula Dzikrona
Zaula Dzikrona Mohon Tunggu... Mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga 24107030116

halo aku seorang ekstrovert

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Warung Makan Bu Sirep: Favorit Para Penikmat kuliner di Pasar Ngasem Yogyakarta

3 Juni 2025   22:00 Diperbarui: 13 Juni 2025   12:11 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto saya bersama narasumber (sumber: dokumentasi pribadi)

Di tengah riuhnya aktivitas Pasar Ngasem, Yogyakarta, terdapat satu warung makan yang tak pernah sepi pembeli. Bukan karena bangunannya yang mewah atau promosinya yang gencar, tapi karena rasa masakan rumahan yang menggugah selera dan suasana hangat penuh kekeluargaan. Warung itu adalah Warung Makan Bu Sirep, yang kini menjelma menjadi destinasi kuliner favorit, baik bagi warga lokal maupun wisatawan dari luar kota.

Siapa sangka, dari warung sederhana yang dulunya hanya menjual buah-buahan, kini berkembang menjadi pusat kuliner legendaris di kawasan Kraton Yogyakarta.

Warung Bu Sirep tidak hadir begitu saja. Ada cerita panjang di balik kepopulerannya. Mbah Sirep, sang pendiri, mulai berjualan di Pasar Ngasem sejak tahun 1960-an. Saat itu, ia belum menjual makanan berat, melainkan buah-buahan dan hasil bumi lainnya.

"Dulu Mbah jualan buah sama jajanan pasar, belum warung makan. Baru tahun 2010 kita mulai jualan makanan, model ramesan begitu." jelas Mba Laila, salah satu karyawan sekaligus cucu dari Bu Sirep.

Ramesan yang dimaksud adalah nasi rames atau nasi campur, satu porsi nasi yang disajikan dengan berbagai macam lauk, sayur, dan sambal. Konsep yang sederhana, tapi justru sangat disukai karena fleksibel dan kaya rasa.

Masakan di Warung Bu Sirep memiliki cita rasa khas rumahan yang sulit ditemukan di tempat lain. Mulai dari oseng tempe, sayur lodeh, ayam goreng, sambal terasi, hingga tahu bacem semuanya dimasak dengan resep keluarga yang diwariskan secara turun-temurun.

"Bumbunya kita racik sendiri, enggak ada yang instan. Setiap pagi kita masak rame-rame bareng keluarga. Ada ibu saya, ada anak-anak, cucu, mantu. Rata-rata memang saudara sendiri yang bantu," ujar Mba Laila sambil tersenyum.

Warung ini bukan hanya tempat makan, tapi juga ruang berkumpul keluarga. Tercatat ada 17 orang karyawan, dan hampir semuanya masih satu keluarga besar. Kebersamaan itulah yang menambah kehangatan suasana warung ini.

Meski berada di dalam area pasar tradisional, Warung Makan Bu Sirep tak luput dari perhatian para pengguna media sosial. Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas warung ini melonjak tajam berkat konten-konten yang diunggah di TikTok dan Instagram.

"Awalnya ada yang review di TikTok. Terus langsung rame, banyak yang datang nyari warung Bu Sirep. Padahal kita enggak pernah promosi sendiri," kata Mba Laila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun