Dengan membeli barang yang dimata kebanyakan orang itu mahal dan mewah, tapi bisa saja itu adalah barang yang sangat dia sukai dan idam-idamkan sejak dulu.Â
Kemudian akhirnya dia punya cukup uang untuk membelinya dan uang tersebut didapatkan dengan cara yang baik  bukan dari hasilkorupsi apalagi sampai 271 triliun itu sah-sah saja, sebaliknya kita yang tidak pernah membeli barang mahal harus introspeksi diri.Â
Jangan-jangan kita kurang mencintai diri sendiri, karena salah satu ciri orang yang tidak punya 'self love' adalah pelit dengan diri contohnya  dengan selalu membeli barang-barang murah.Â
Devita Tri Hapsari Jurnalis BEAUTYNESIA menjelaskan membelidan menggunakan barang mewah, secara psikologis bisa meningkatkan rasa percaya diri.Â
Karena manusia memiliki naluri untuk menunjukan identitasnya dengan menunjukan sesuatu yang dimilikinya, pada dasarnya manusia memiliki insting untuk melakukan dan mencapai sesuatu yang lebih dari orang lain di sekitarnya.
Tidak Punya Barang Mahal: Miskin?
Lalu dengan begitu apakah berarti orang kaya harus selalu punya barang-barang mahal dan kalau tidak punya barang-barang mahal artinya miskin?, jawabannya tidak juga tapi kebanyakan orang memiliki pandangan seperti itu.Â
Orang-orang sekaya Mark Zuckerberg, Bill gates, Warrren Buffet kalau nyantanya mereka tidak punya kaos Gucci ya mereka tetap kaya, sebaliknya jika mereka punya juga itu wajar ya karena mereka memang kaya.Â
Tapi yang namanya kita hidup bermasyarakat pastinya ketika kita mengenakan barang yang murah, misalnya kaos yang harganya hanya 50 ribu tentunya kita akan diremehkan.Â
Sebaliknya apabila kita kemana-mana mengenakan kaos Vercase seharga 1 juta kita akan disegani, sebenarnya jika berbicara tentang pakaian itu adalah cara kita menghargai diri sendiri dan orang lain.Â
Contohnya ketika kita diundang di acara seminar perusahaan ternama sebagai pembicara, tentu sangat tidak sopan apabila kita hanya mengenakan kaos dan celana pendek.Â