Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Negara Maju Susah Punya Anak, Kok Bisa?

7 Juli 2023   21:25 Diperbarui: 17 Agustus 2023   18:26 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: DestinAsian Indonesia (ilustrasi kehidupan perkotaan Jepang sebagai negara maju yang mengalami penurunan populasi)

 Jurnalis Katadata.co.id Iftitah Nurul Laily menjelaskan bahwa di saat tingkat kelahiran di suatu negara menurun jumlah orang-orang berusia produktif untuk kerja meningkat, sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Tapi di sisi lain berdasarkan penelitian dari Harvard School of Public Health rendahnya angka kelahiran, menyebabkan ketimpangan sosial yang semakin besar disebabkan perbedaan pendapatan setiap pekerja tanpa dimbangi regenarasi pekerja.


Rekor Terendah Jepang

Data terakhir sampai September 2021 angka kelahiran di Jepang menurun secara signifikan selama beberapa dekade terakhir, ini dimulai pada tahun 2020 Negeri Sakura ini mencatat angka kelahiran terendah sepanjang sejarah. 

Yakni sekitar 846 ribu kelahiran dalam setahun dan dari sini angka kelahiran terus menurun sampai tahun ini, bisa dibilang kini Jepang sedang mengalami penurunan populasi yang sangat derastis. 

Tomy Kurnia Jurnalis Liputan 6 menjelaskan angka kelahiran Jepang yang terus menurun, lebih cepat dari perkiraan pemerintah dari National Intitute of Population and Security Research. 

Mereka memperkirakan pada 2017 angka kelahiran sekitar  860 ribu kemudian baru akan turun ke bawah 800 ribu, pada tahun 2030 nanti. 

Semakin rendahnya angka kelahiran di Jepang berdampak pada aliran dana jaminan sosial mulai dari asuransi kesehatan sampai dana pensiun, penyebabnya selain pandemi Covid-19 adalah karena anak-anak muda di sana yang berusia 20-30 tahun, punya banyak kekhawatiran besar tentang pernikahan dan kehamilan. 

Ini merupakan masalah serius bagi Jepang karena dengan angka kelahiran yang terus menurun, mereka akan mengalami penrunan populasi dan dari penurunan populasi itu akan menghambat pertumbuhan ekonomi. 

Pemerinah Jepang sejauh ini telah berusaha mendorong peningkatan angka kelahiran, salah satunya dengan memberikan insentif dan subsidi bagi rakyatnya yang punya keluarga dan anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun