Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tahun Baru, Jepang, & Kembang Api

3 Januari 2023   13:44 Diperbarui: 3 Januari 2023   22:26 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image from: BukaReview

Mengutip dari DetikEdu dalam artikel karya Fahri Zulfikar, beberapa ritual salah satunya yang sekarang berubah menjadi pesta kembang api di malam tahun baru memiliki sejarah yang panjang di seluruh dunia. 

Hal itu disampaikan oleh Penulis buku, "The Book of the Year: A Brief History of Our Seasonal Holidays" (Oxford University Press, 2004), yang juga seorang Astronom dan Antropolog Colgate University New York, Anthony Aveni. 

Dalam perayaan tahun baru di zaman dulu orang-orang di berbagai perdaban terbiasa memukul drum dan menyalakan kembang api, bahkan mereka memukul-mukul pojok kamar  mereka untuk mengusir roh jahat. 

Aveni mengatkan "apapun (bentuk perayaannya) untuk menakuti roh jahat,"  kembang api sendiri pertama kali digunakan oleh Bangsa China sekitar pada abad ke-7 masehi. 

Kembang api udah menjadi simbol tentang hiruk pikuk suasana perayaan tahun baru, bahkan jauh sejak zaman peradaban China kuno mereka sudah menggunakan Kembang Api. 

Orang-orang China pada zaman itu meyakini Kembang Api dapat mengusir roh jahat, sedangkan di peradaban orang-orang barat makna pesta Kembang Api bukan lagi tentang mengusir roh jahat, namun sudah berevolusi menjadi simbol rasa senang dan gembira dalam membuka lembaran baru di tahun yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun