Mohon tunggu...
sahna FQ
sahna FQ Mohon Tunggu... Petani - Aku

aku dan kamu adalah manifestasi dari rasa, cinta, dan kekayaan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Srikhandi (Sira Khanaya Andhini)

11 Februari 2019   11:20 Diperbarui: 11 Februari 2019   11:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Siapa datang menantangmu

Kan binasa dibawah dulimu

Begitulah akhir lagu kebanggaan Islam Nusantara dinyanyikan dengan birama yang dipimpin gerakan tangan Reima.

"darimana? Sudah tak bilang to. Datang jam 7 buat jadi pengatur roda acara, lah ini jam 9 baru dateng."omel laki-laki gondrong dengan kumis tipis dan satu lesung pipi dibagian kanan yang mempesona bila diinginkan cekungnya.

"hehehe... anu bang, wau diktatnya dicek gus Widda agak lama.  Nunggu beliau dhuha nan". Jawab Reima sembari mlengos kanan kiri.

"entut.... Ra mungkin.." Timpal laki-laki berlesung pipi tadi.

"lhoh estu lho bang Zee... kata asdosnya tasik medal shalat tadi... ".

"geg akhir e kamu dijak ngobrol ngalor ngidul ngono?".

"lha leres".

"trus dia ngobrol sama kamu... geg gus widda mboten rawuh-rawuh"

"leres neh e.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun