Mohon tunggu...
Tsabit Muhammad Al Azam
Tsabit Muhammad Al Azam Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

"Allah tidak akan mengubah suatu kaum,jika kaum itu tidak merubah nasibnya sendiri"

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ziarah Musik dan Kenangan: Kelahiran Kembali Jenny di Panggung Intim

25 Juli 2025   11:07 Diperbarui: 25 Juli 2025   11:07 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semalam, saya berkesempatan kembali menyaksikan penampilan sebuah band yang dahulu sempat dianggap telah mati, namun berhasil dibangkitkan kembali pada tahun 2023 melalui panggung Cherrypop Festival. Sejak saat itu, mereka berkomitmen untuk terus aktif bermusik, meskipun hanya tampil dua kali dalam setahun. Penampilannya pun selalu eksklusif, dengan tiket terbatas dan konsep yang intimate.

Konser kali ini mengusung tajuk "syukuran penerbitan ulang album Manifesto" oleh band Jenny. Namun yang membuat konser ini begitu unik adalah tema yang mereka angkat: "Gelar Sarjana." Poster konser dirancang menyerupai halaman depan skripsi lengkap, mulai dari layout, font, hingga penulisan informasi konser, semuanya mengikuti format akademik yang sangat detail dan kreatif.

Sesuai dengan karakter Jenny yang tak pernah tampil dengan konsep biasa-biasa saja, malam itu dibuka oleh penampilan band asal Solo, The Skit. Pemilihan The Skit sebagai band pembuka bukan tanpa alasan. Menurut Jenny, semangat dan energi The Skit mengingatkan mereka pada masa muda mereka dulu, sebuah refleksi yang sangat personal.

Salah satu segmen paling menarik malam itu adalah kehadiran para dosen (teman personil Jenny sewaktu kuliah dan saksi perjalanan Jenny) yang tampil di atas panggung dengan format seperti "kuliah umum." Para dosen ini menjelaskan dengan lugas: siapa itu Jenny, bagaimana band ini terbentuk, visi dan inisiasi yang akan mereka jalankan ke depannya, serta berbagai paparan menarik lainnya.

Yang paling menggelitik adalah ketika salah satu dosen dari perguruan swasta di Makassar, yang diketahui merupakan pengelola kedai buku Jenny dan juga pendiri Sekolah Jenny, sekolah seni untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun. Dosen tersebut menutup sesi kuliahnya dengan memberikan "tugas" kepada penonton. Ya, tugas! Ia meminta semua penonton menulis esai minimal 600 kata, membuat suasana konser seolah benar-benar seperti perkuliahan. Penonton pun dibuat tertawa dan merasa terlibat secara unik dalam momen tersebut.

Jenny Manifesto Showcase, JNM Bloc Yogyakarta
Jenny Manifesto Showcase, JNM Bloc Yogyakarta

Lalu, kenapa saya begitu tertarik dengan band ini?

Menurut saya, tidak ada alasan untuk tidak mengagumi Jenny. Mereka adalah simbol dari perjuangan, pengorbanan, kehangatan dalam pertemanan, dan kesetaraan. Mereka selalu menolak tampil dengan panggung tinggi atau pembatas besi yang menciptakan jarak antara penonton dan musisi. Setiap konser mereka terasa sangat dekat, intim, dan eksklusif. seolah kita bukan hanya penonton, tapi bagian dari cerita mereka.

Konser tadi malam terasa begitu hangat dan sarat akan nostalgia. Lokasinya di JNM Bloc, tempat di mana album Manifesto pertama kali dirilis, menambah kedalaman makna acara ini.

Mas Farid Stevy, vokalis Jenny, dalam salah satu segmennya mengatakan:

"Ziarah itu biasanya dilakukan untuk sesuatu yang sudah hilang atau meninggal. Jenny rasanya seperti itu. Jika kami ingin bicara kepada Jenny, kami ingin bilang bahwa kami ternyata baik-baik saja, dan kami akan segera menyusul... untuk kemudian ikut mati dan dikuburkan."

Sebuah pesan yang dalam, penuh refleksi, dan menyentuh hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun