Catatan Si Boy yang Hanya Bisa Bermimpi
Kata Macho dan Cool, mungkin istilah yang bisa digunakan sekarang.
Bayangkan saja, si Boy digambarkan sosok anak muda, berwajah ganteng, punya badan bagus dan kaya. Mobil dan motor tinggal pakai, sebab tersedia di garasi. Satu lagi! Dia jadi idola dan rebutan cewek-cewek cantik!
Aku cukup mamahami kecemburuan dan rasa pilu para lelaki yang satu generasi dengan Rano Karno atau Roy Marteen saat muda dulu. Hahaha...
Walau film Catatan si Boy tak sedahsyat dan sesyahdu Kuch Kuch Hota Hai yang dibintangi Shah Rukh Khan dan Kajol. Namun, keberadaan film itu, cukup melekat di ingatan masa remajaku dulu.
Karena harus menerima fakta, bukan anak orang kaya, hanya punya sepeda, tak punya motor apalagi mobil. Juga kesadaran jika bentuk wajah secukupnya, serta banyak hal yang tak bisa diungkapkan. Maka, dilakukanlah peniruan semampunya.
Aku ingat dulu! Rambut yang awalnya berjambul gegara deman Lupus, akhirnya berubah gaya. Kekadang masuk Gank Belah Tengah. Di waktu lain, pindah ke Blok Belah Pinggir. Tergantung rambut Onky Alexander yang terlihat di tipi.
Gaya bicara dan gaya jalan, diatur biar tampak elegan! Halaaah...
Semua akan riang dan senang jika dipanggil dengan sapaan Boy. Dan, akan marah jika ada lidah yang keseleo, kemudian memanggil dengan sebutan Emon!
Menurut ingatanku. Tiga kejadian demam idola yang aku tulis sebagai kenangan di atas, memililik dampak berbeda. Di luar akses negatif, kucoba mengambil nilai positif jika memiliki Idola