Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Fiksi Ramadan: Air di Bukit Batu

10 Mei 2021   17:07 Diperbarui: 12 Mei 2021   22:04 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang lelaki (sumber gambar: pixabay.com)

***

Aku tak akan lagi menceritakan tentang Hasnah. Ibuku. Kau penasaran dan ingin tahu kisahku, kan? Namun, tak banyak yang bisa kuujarkan.

Dua belas tahun lalu, juga di saat Ramadan, Ibu menyusul ayahku. Saat meninggal, usianya juga sama seperti Ayah. empat puluh delapan tahun.

Tak seperti Ayah, yang menemui ajal dan terkapar di jalan dengan bersimbah darah. Ibu pergi dalam posisi sujud, saat melakukan salat malam. Pada malam kedua puluh tujuh Ramadan.

Saat itu, delapan belas tahun usiaku. Semoga kau sepertiku. Percaya, jika Tuhan sudah menyusun rencana indah untukku.

***

Dua orang polisi itu, sibuk membolakbalikkan berkas perjalananku. SIM, KTP, STNK juga surat jalan.

"Sudah berapa lama jadi sopir?"

"Lima Tahun, Pak!"

"Kau kenal daerah ini, kan?"

Aku menatap tajam mata lelaki berseragam di hadap dudukku. Pertanyaan itu, mengingatkanku pada peristiwa tujuh belas tahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun