"Sudah siap, Pak!"
Kau tersenyum, saat pertanyaanmu dijawab lelaki itu dengan pelan, singkat, juga tegas. Satu minggu ini, lelaki berambut pendek itu empat kali menemuimu. Tapi aku tak tahu namanya, karena kau tak pernah menyebut nama.
"Pastikan, semua tersedia!"
Kali ini, kulihat anggukan cepat dari lelaki yang duduk paling kiri. Bertubuh sedikit gemuk dan hanya mengenakan celana sebatas lutut. Dari tarikan nafasnya, kulihat dia yang menikmati pertemuan singkat sore itu.
"Kukira cukup. Temui aku jika ada kendala!"
Kali ini kau menatapku. Tapi tak ada senyummu untukku. Tanpa suara, tiga lelaki itu bergerak cepat, dan menghilang di balik pintu.
Seperti tadi. Ruangan ini kembali bisu. Hanya ada kau. Dan aku yang berada di sampingmu.
***
"Bodoh! Tinggal membagikan saja, kau tak bisa?"
"Tapi, Pak. Data yang...."
"Diam!"