Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bagaimana Cara Orangtua Menghindari Tradisi "Perang" Saat Membangunkan Anak Sahur?

1 Mei 2021   23:15 Diperbarui: 1 Mei 2021   23:39 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak kecil sedang makan (sumber gambar: pixabay.com)

Jika tak punya rayuan, atau hanya sekedar ajakan untuk mengingatkan saat membangunkan? Aku ragu, anak-anak akan terjaga.

Ketiga. Butuh Rumus seperti Sopir Angkot.
Ini adalah pengalamanku pada semua anakku. Usai berjuang membangunkan dengan cara setrikaan, serta mengubah diri menjadi perayu ulung.

Maka aku harus mengubah diri menjadi sopir angkot. Menjemput anak dari tempat tidur. Menggendong ke kamar mandi untuk mencuci muka, kemudian mengantarkan ke meja makan untuk santap sahur.

Aku tak butuh alasan kenapa melakukan itu. Targetku, anak bisa santap sahur, kemudian bisa menjalankan ibadah puasa.

Keempat. Jangan Pernah Ciderai Janji.
Kembali, ini adalah pengalamanku. Jika berjanji sesuatu pada anak, jangan pernah diingkari. Bisa gawat!

Misal, orangtua berjanji akan menyediakan menu sahur atau menu berbuka sesuai permintaan anak. Maka, mesti dipenuhi. Atau jangan pernah berjanji.

Karena, anak akan memiliki alasan untuk menolak. Apapun ajakan yang ditawarkan orangtua, ketika perjanjian yang dilakukan, secara sepihak dilupakan.

Sesungguhnya, 4 tindakan di atas hanya berdasarkan pengalamanku. Sebab adalah bohong, jika aku sebagai ayah sekaligus orangtua, tidak merasakan kebanggaan ketika anak berpuasa. 

Apalagi, jika hal itu mampu mereka lakukan sejak usia kanak-kanak. Aku hanya berharap, suatu saat mereka memiliki ingatan dan kenangan di saat ramadan tentangku. Hiks..

Ilustrasi anak kecil sedang makan (sumber gambar: pixabay.com)
Ilustrasi anak kecil sedang makan (sumber gambar: pixabay.com)

Jadi?

Hal di atas adalah syarat bagi orangtua versiku. Saat waktu sahur bersama anak-anakku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun