Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mas Nadiem, Pendidikan Indonesia Butuh "Pambangkik Batang Tarandam"!

2 Mei 2020   03:18 Diperbarui: 2 Mei 2020   06:43 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata "pambangkik" dimaknai sebagai orang yang membangkitkan. "Batang" di ranah Minang bisa berarti sungai besar, namun dalam istilah ini, biasa diartikan sebagai pohon. Dan kata "tarandam" bermakna terendam.

Secara lugas, bisa diartikan "sosok yang diharapkan membangkitkan pohon yang terendam". Coba saja membayangkan gelondongan pohon yang hanyut di sungai-sungai Kalimantan, terus diangkat. Bisa bayangkan? Susah, ya?

Namun, istilah itu tak hanya petuah, petatah dan petitih para tetua dalam lingkar budaya Minang yang memang kaya akan diksi pilihan serta makna. Akan selalu ada makna yang tersurat, tersirat maupun tersuruk. Aku tulis kiramologi ungkapan itu, ya?

Pertama. Pambangkik.

Sosok Pambangkik, tak musti berhulu pada figur sang menteri. Bisa saja pada keputusan dan kebijakan menunjuk orang-orang di sekitarnya, yang dianggap memiliki kapasitas serta visi yang sama.

Atau penyiapan perangkat peraturan, kebijakan atau sistem yang dipandang mampu mengakomodasi permasalahan yang selama ini terjadi di dunia pendidikan.

Kedua. Batang.

Sebelum membahas makna batang. Jika disatukan menjadi "batang tarandam", bisa bermakna beda. Artinya sungai yang terendam. Jika begini, tersuratnya adalah terjadinya banjir, pesan tersirat adanya kemampuan untuk memperbaiki situasi.

Balik lagi ke Batang, ya? Makanya hematku ini menjadi diksi terpisah bermakna pohon. Pohon terdiri dari akar, batang, dahan, ranting dan daun hingga bunga atau buah, kan? Artinya butuh kemampuan untuk menyigi masalah apa saja yang terjadi, kemudian menginventarisasi prioritas pemecahan masalah.

Ketiga. Tarandam.

Tarandam inilah dimaknai sebagai hasil inventarisasi masalah. Apakah yang terendam itu "di hulu" atau "di hilir"? Atau memang yang terjadi, terendamnya sejak dari hulu hingga ke hilir?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun