Di sini.
Kita pernah terjebak pada rindu yang sama, pun terjatuh pada jenuh tunggu yang sama. Berdua.
Seperti dedaunan kering pasrah diterbangkan angin kemarau, mengusik lamunan indah yang resah menaklukkan risau. kau juga aku.
Aku berharap setiap perjalanan menemukan titik pemberhentian. Kau berharap setiap kepergian menemukan alasan kepulangan. Dan jeda jarak penantian, tak pernah berakhir sebagai perpisahan.
Di sini.
Berkali kebisingan sunyi mereguk airmatamu, terbiar mengering yang menyisakan debu. Dan kembali membalut bisu, untuk menitipkan pilu.
Seharusnya, segaris senyumanmu menjemputku pulang. Bukan rasa perih kedatangan yang menjumput usangnya kenangan.
Kita masih di ruang tunggu yang sama. Pada waktu yang berbeda.
Curup, 05.11.2019
zaldychan