Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

NIK | "Unforgettable Moment" [8]

26 Juni 2019   08:15 Diperbarui: 26 Juni 2019   08:46 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Kau lirik, jam di pergelangan tanganmu. Aku mengerti. Kureguk habis kopi. Kau tersenyum. Aku menatapmu.

"Berangkat?"

"Jam sepuluh lewat!"

"Hayuk!"

Kau anggukkan kepala. Bersihkan meja. Segera masuki rumah. Aku menunggu. Tak lama, kau sudah duduk di sisiku. Tasmu kecil sudah tersandang di bahumu. Tanganmu penuh buku.


"Antar Nik ke pustaka IKIP, ya?"


"Sabtu buka?"

"Sampai jam duabelas!"

"Oh!"

"Cuma sebentar. Nik kembalikan buku!"

"Iya. Tapi pamit dulu!"


Kau kembali ke dalam. Temui ibu kost. Agak lama. Kau kembali. Ada koran dan kantong plastik di tanganmu. Kau tertawa. Kuraih koran. Lima buku kusampul cepat. Kukira buku referensi. Sisakan satu buku tulis besar. Kuserahkan padamu. Aku berdiri. Kau ikuti.

"Sudah pamit?"

"Iya!"

"Ibu pesan apa?"

"Gak ada!"

"Serius?"

"Iya! Cuma anggukkan kepala..."

"Curang!"

"Hah?"

"Tiap datang. Mas selalu dititipi pesan!"

"Haha..."

Kulangkahkan kakiku. Kau iringi di sisi sebelah kiriku. Keluar pagar rumah kostmu. Berbelok ke kiri, telusuri jalan Cendrawasih. Kembali berbelok ke kiri lewati gang Gurami.

Bersamaan, kau dan aku. Melihat tempat kost pertamamu. Saling bertukar pandang. Kukira, kau juga aku menarik lagi, kenangan lima tahun lalu. Saat kau kucari. Jadi pertemuan kedua, usai perpisahan di  MTs, empat tahun sebelumnya.

"Nik ingat?"

"Iya!"

"Apa?"

"Mas dan Pipinx, cari Nunik!"

"Udara panas. Keliling jalan Labor!"

"Haha..."

"Mirip kacang rebus, ya? Atau jagung hangus?"

"Haha..."

"Udah ketemu. Tak ditawari minum! Padahal..."

"Waktu itu, Nunik..."

"Kaget? Atau tak siap?"

"Dua-duanya..."

"Mas tepati janji, kan?"

"Iya! Tapi..."

"Apa?"

"Nik nunggu lama! Empat tahun..."

Suaramu tersendat. Sekilas, kuusap kepalamu. Kau tersenyum. Aku tahu. Entah kapan. Suatu saat, kau juga aku pasti mengenang momen itu.


Tak lagi bicara. Kau dan aku berjalan dengan diam. Hingga berhenti di depan Pustaka IKIP. Kau segera masuk untuk kembalikan buku. Aku duduk di tangga pustaka. Hidupkan rokokku, menunggu. Tak lama, kau temui aku. Berdiri, tepat di hadapanku.

"Selesai?"

"Iya."

"Kena denda?"

"Gak!"

"Langsung ke rental?"


Kau terdiam. Kutunggu jawabmu. Sesaat kau tarik tanganku. Melangkah pelan tinggalkan pustaka. Kau tersenyum.


"Mas! Ke kantin, yuk?"

"Hah?"

"Udah lama, kan?"

"Haha..."

"Siang baru ke rental!"

Aku tak tahu rencanamu. Dan tak ingin tahu. Kubiarkan. Dan kuikuti maumu.

#Nik

#GetMarried #PowerofLove #BecauseofYou #SayLovewithLetter #LoveJustaintEnough #BorntoFight #ThereisaWay #SpeakYourMind

 zaldychan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun