"Cuaca panas! Kan, mesti nunggu satu jam? Agar-agar buatan Nunik, bakal hancur!"
"Iya..."
"Enakan dititip disini! Biar..."
"Apa?"
"Gratis!"
"Haha..."
"Tadinya. Mau minta batu es. Kalau Nik gak mau diajak kesini!"
"Haha..."
Tawamu tak lama. Segera lenyap. Kau pasang wajah serius sambil menatapku.
"Mas! Kenapa Ibu itu, tadi menanyakan tentang nikah?"
"Anggap aja doa! Kan, Mas bilang belum?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!