Mohon tunggu...
Tjut Zakiyah Anshari
Tjut Zakiyah Anshari Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB, domisili Tulungagung.

https://linktr.ee/tjutzakiyah Ibu rumah tangga, penulis, dan narablog di zakyzahra-tuga.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Presidensi G20 Afirmasi Perempuan dalam Ekonomi dan Keuangan Berbasis Digital

19 Juli 2022   20:08 Diperbarui: 19 Juli 2022   20:30 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para peserta mayoritas perempuan dalam Workshop Peningkatan Kapasitas Asesor Kompetensi UMKM | Foto koleksi Fianda Julyantoro

Para peserta mayoritas perempuan dalam Workshop Peningkatan Kapasitas Asesor Kompetensi UMKM | Foto koleksi Fianda Julyantoro
Para peserta mayoritas perempuan dalam Workshop Peningkatan Kapasitas Asesor Kompetensi UMKM | Foto koleksi Fianda Julyantoro

 

Tantangan Tetap Ada Bagi Perempuan

Salah satu indikasi kemajuan dalam usaha adalah terbukanya pasar yang bisa mempertemukan antara pemasok (perempuan pengusaha) dan konsumen. Pasar-pasar digital lebih menguntungkan karena daya jangkaunya yang luas dengan biaya distribusinya yang lebih rendah dibanding konvensional. Namun, belum semua perempuan pengusaha mengelola usahanya berbasis digital.

Di era digital ini, pasar-pasar tradisional semakin berkurang, atau beralih ke pemasaran secara online. Bukan hanya pasar yang beralih media pemasaran ke bentuk e-commerce, tapi juga aktivitas bisnis lainnya seperti pembayaran, transaksi perbankan, dan pengelolaan keuangan usaha, dapat dilakukan secara online. 

Beragam aplikasi diluncurkan untuk mempermudah pengelolaan usaha. Ini menjadi pilihan yang tepat bagi perempuan ketika akan memulai bisnis dengan modal terbatas.

Keuntungan lain pemanfaatan layanan dan produk digital bagi perempuan pengusaha adalah di antaranya dapat melakukan penghematan biaya pengeluaran (misal untuk tenaga kerja dan beberapa biaya operasional), pengelolaan yang lebih efektif dan efisien (hemat tenaga dan waktu). 

Dengan demikian, mereka masih memiliki banyak waktu yang bisa dimanfaatkan untuk upgrade diri melalui pelatihan/workshop atau kelas-kelas bisnis dan literasi digital, menjalani kebersamaan yang berkualitas dengan keluarga, atau aktivitas lain sebagai penghargaan pada diri sendiri.

Tantangan lain hadir terutama bagi perempuan pengusaha di wilayah yang belum terjangkau layanan internet, sehingga mereka masih melakukan pengelolaan secara konvensional dan manual. 

Mereka juga kehilangan banyak informasi penting untuk mengembangkan usahanya, misalnya informasi tentang layanan keuangan dan pendampingan, seperti tentang beberapa program yang telah diluncurkan Bank Indonesia yang telang berlangsung beberapa tahun sebelum pandemi.

Tantangan secara non-teknis juga masih banyak diterima perempuan seperti yang sudah saya tulis di paragraf terdahulu yaitu berupa stigma, diskriminasi, bahkan kekerasan psikis yang menghambat kepercayaan dirinya. Akibatnya, mereka sering dihadapkan pada kebimbangan dalam pengambilan keputusan, bahkan untuk hal-hal yang sederhana, sehingga mempengaruhi perkembangan bisnisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun