Mohon tunggu...
Zaky Alhasbi
Zaky Alhasbi Mohon Tunggu... Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Andalas

Pelajar atau mahasiswa yang tertarik dengan fenomena Politik Internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siprus di Persimpangan Krisis: Solidaritas Kemanusiaan dan Tekanan dari Iran

6 Juli 2025   22:32 Diperbarui: 6 Juli 2025   22:32 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konflik palestina Israel merupakan sebuah konflik yang telah berlangsung sejak Deklarasi Balfour (1917) yang dimana inggris menyatakan dukungan terhadap pendirian tanah air bagi orang Yahudi di Palestina, yang pada saat itu dihuni mayoritas warga Palestina. Konflk tersebut masih berlanjut bahkan hingga saat ini. Konflik Israel Palestina tidak hanya sampai disana, setelah terjadinya revolusi Iran yaitu ketika Ayatollah Khomeini naik ke tampuk kekuasaan, Iran mengubah total kebijakan luar negerinya. Israel dianggap menjadi "Musuh Islam" dan "Penjajah Palestina". Sejak saat itu, Iran mulai mendukung kelompok-kelompok perlawanan teradap Israel, terutama yang berbasis di Lebanon dan Palestina.

Pada Juni 2025, dunia kembali menyaksikan eskalasi konflik berkepanjangan antara Israel dan Iran yang menguncang kawasan Timur Tengah. Di tengah konflik tersebut, sebuah negara kecil di Laut Mediterania, Siprus, mendadak menjadi pusat perhatian Internasional karena Kebijakan-nya terhadap warga Israel yang terdesak konflik Israel-Iran tersebut. Dilansir dari

Arab Weekly, puluhan kapal pesiar berangkat dari marina di Israel setiap hari menuju Siprus

Yunani. Fenomena ini mendapatkan berbagai respon, salah satunya dari Ketua partai oposisi

AKEL, Stefanos Stefanu menyebut gelombang kedatangan warga Israel sebagai bentuk

"Penjajahan Diam-Diam". Selain itu Hassan Nasrallah, memperingatkan nahwa jika seandainya Siprus membuka pangkala militernya untuk digunakan oleh Israel maka Siprus akan menjadi "Target Sah".

Meskipun kehadiran warga Israel di Siprus pada awalnya bersifat darurat dan kemanusiaan, gelombang kedatangan yang terus meningkat serta indikasi pembentukan komunitas eksklusif seperti pembangunan sekolah, sinagoga, dan pembelian properti strategis menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perubahan demografis dan social yang signifikan. Jika tidak dikelola secara hati-hati, situasi ini berpotensi menciptakan ketegangan antar komunitas lokal dan memperumit dinamika politik dalam negeri Siprus di masa depan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun