• Merosotnya keterampilan sosial. Mahasiswa berisiko kurang terlatih dalam komunikasi tatap muka, negosiasi, dan manajemen konflik.
• Pergeseran ruang aspirasi. Jika dulu organisasi menjadi kanal utama penyampaian aspirasi, kini media sosial lebih dominan sebagai ruang kritik dan diskusi.
Solusi Peluang dan Strategi Adaptasi
Meski terjadi penurunan minat, hal ini bukan berarti mahasiswa Gen Z apatis. Mereka tetap aktif, tetapi menyalurkan energi ke bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, organisasi mahasiswa perlu melakukan transformasi agar kembali relevan, Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Digitalisasi Organisasi
Mengoptimalkan platform online untuk rapat, publikasi kegiatan, hingga pengelolaan anggota.
2. Program Relevan dengan Kebutuhan Zaman
Kegiatan yang berorientasi pada skill development (digital marketing, entrepreneurship, public speaking, coding, personal branding).
3. Gaya Kepemimpinan Kolaboratif
Mengurangi senioritas dan membuka ruang partisipasi setara, sesuai preferensi Gen Z yang lebih egaliter.
4. Kolaborasi dengan Komunitas Kreatif