Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Tidak Harus Takut Keluar dari Zona Nyaman

29 April 2021   08:55 Diperbarui: 29 April 2021   09:02 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa sekarang ini manusia dituntut banyak hal mulai dari kesiapan mental dan cara berpikir yang membawa hidup apakah lebih baik atau malah mundur. Kesiapan ini membutuhkan nyali untuk membentuk perubahan-perubahan. Perubahan tersebut membutuhkan sistem dalam pelaksanaannya.

Kita terkadang takut dengan perubahan, merasa sudah aman di zona nyaman versi masing-masing, cenderung tidak ingin ada perubahan apapun. Padahal sebenarnya perubahan tersebut banyak membawa dampak positif bila kita mampu membuat sistem yang sesuai dengan tujuan. Walaupun terkadang melewati prosesnya banyak kejutan di dalamnya.

Mengapa tidak harus takut keluar dari zona nyaman?, rasa takut sendiri merupakan insecure yang ada di pikiran dan hati kita. Sehingga membuat kita hanya jalan di tempat dan terbelenggu dengan pola pikir yang lama. Stagnan alias tidak bergerak dan dapat menimbulkan banyak keluhan dalam hidup.

Contohnya, "gara-gara pandemi nih hidup saya jadi seperti ini" atau "gara-gara dia nih hidup aku jadi tidak bahagia", "kenapa sih kamu tidak bisa pahami aku?", dll. Kalimat tersebut seolah menunjukan mereka terusik dengan sesuatu yang menurut mereka pihak lain penyebab mereka tidak bahagia. Padahal bumi ini bergerak dan selalu mengalami perubahan namun manusia terkadang tidak ingin ada perubahan yang membuat mereka keluar dari zona nyamannya.

Merasa terusik ini selalu berisi keluhan dan menunjuk pihak lain sebagai sumber kesalahan, tidak mampu merubah diri untuk mengikuti perkembangan yang sedang terjadi. Keinginan yang searah saja membuat kita tidak dapat memberi tapi hanya diberi. Sehingga terkadang kita dipaksa untuk menerima perubahan-perubahan dalam hidup kita.

Perubahan Hidup Lebih Baik

keluar dari zona nyaman tentunya membawa suatu perubahan dalam hidup. Kita menemui banyak hal baru yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Seperti pada kutipan kalimat berikut "tidak ada yang terjadi kecuali ada sesuatu yang digerakan" Albert Enstein, seorang fisikawan teoritis dan fisika modern, dan "ubah pikiran anda dan anda mengubah dunia anda" Vincent Peale, seorang penulis terkenal the power of positive thinking. Kalimat tersebut mengartikan bahwa tidak ada yang akan berubah bila kita tidak berbuat sesuatu dan dimulai dari pikiran dan diri sendiri.

Ketika kita berani merubah dan berubah maka hidup akan berubah dan cara pandangpun akan berubah begitu juga cara pandang orang akan berubah melihat perubahan di diri orang tersebut. Diri manusia dikendalikan oleh pikirannya, perubahan-perubahan itu bukti dari hasil pikiran yang telah berubah dan pola hidup yang telah terubah.

Kita sering mengalami situasi yang memaksa kita keluar dari zona nyaman, contoh pada saat ini sedang kita rasakan (pandemi), situasi yang sangat berubah dan telah mengubah hidup manusia. Perubahan sendiri memberi arti penting dalam proses hidup, apakah kita mampu melihat peluang dalam perubahan tersebut atau kita hanya merasa terusik dengan dipaksanya kita keluar dari zona nyaman selama ini. Pandemi dan bencana alam seolah membangunkan kita dari zona nyaman.

Pada saat kita telah "dibangunkan" tentu dengan situasi terpaksa, kita menjalani perubahan-perubahan tanpa disadari. Namun perubahan itu membuat kita mengeluh atau malah berbuat sesuatu. Perubahan ini dapat terjadi tergantung dari cara berpikir dan menyikapi situasi yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun