Mohon tunggu...
Zainal Abidin El Hanifa
Zainal Abidin El Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

saya saat ini sedang menempuh jenjang perguruan tinggi di Yogyakarta dan sedang mencoba untuk menulis di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosialisme: Sejarah dan Perkembangannya di Berbagai Negara

2 Februari 2024   06:34 Diperbarui: 2 Februari 2024   07:06 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: https://id.pinterest.com/pin/636837203612581142/

Secara bahasa, Sosialisme berasal dari bahasa Inggris "socialism" yang berarti kemasyarakatan. Adapun secara istilah, Sosialisme diartikan sebagai paham atau pandangan yang ingin mewujudkan kemasyarakatan berdasarkan atas hak milik bersama terhadap alat-alat produksi, dengan tujuan agar produksi tidak lagi dimiliki hanya satu orang atau kelompok tertentu.

Ide mengenai Sosialisme sebenarnya sangat sulit dilacak awal kemunculannya. Ada yang berpendapat bahwa konsep Sosialisme telah ada di dalam karya Pluto yang berjudul Republik. Di dalamnya sedikit diterangkan bahwa kedudukan seorang petinggi negara tidak boleh melangkahi  atau memiliki hak pribadi dan harus memiliki kewajiban yang sama. Namun kebijakan ini hanya diperuntukkan untuk kalangan negara, masyarakat non-bangsawan memiliki hak bebas atas kepemilikan apapun. Sedangkan pendapat yang kedua mengatakan bahwa ide Sosialisme berasal dari Bibel, tepatnya di Kitab Perjanjian Lama.

Source: https://id.pinterest.com/pin/472807660903253970/
Source: https://id.pinterest.com/pin/472807660903253970/

Adapun contoh sistem Sosialisme yang berkembang di masyarakat dapat kita  lihat pada sistem "komunisme purba" yang diterapkan pada awal kemunculan penganut Kristen. Hingga abad pertengahan, diyakini bahwa kepemilikan bersama adalah suatu fitrah dan kepemilikan pribadi merupakan kemunduran kehidupan. Kemunculan Sosialisme pada masa ini sangat erat kaitannya dengan religiusitas. Motif ini kemudian mulai mengalami pergeseran tatkala memasuki masa Renaissance, yang diawali dengan kemunculan istilah "utopis".

Kata utopis diperkenalkan pertama kali oleh Thomas More dalam karyanya yang berjudul utopia pada tahun 1516. Gagasan Thomas yang ia tulis pada buku tersebut tentu menjadi ciri khas dari Sosialisme di era Klasik, yang berbeda dengan apa yang dikemukakan Karl Marx mengenai hal yang sama di era pertengahan. Cita-cita Sosialisme sejatinya ingin menghapus sistem kepemilikan pribadi, kewajiban atas pekerjaan yang sama, sistem produksi yang diatur negara, dan penghapusan kemiskinan dan orang kecil lainnya.


Selain adanya Sosialisme Klasik dan Sosialisme Pertengahan, maka juga tentu terdapat Sosialisme di abad modern. Bedanya, Sosialisme Modern muncul atas dasar buruknya kondisi para pekerja di bawah sistem kapitalisme liberal. Sosialimse ini mulai berkembang di abad ke-19 atas respon kemunculan Industrilialisme yang berkembang di Eropa. Kemajuan industri yang pesat justru bertolak belakang dengan semakin merosotnya kesejahteraan yang didapatkan kaum pekerja. Maka dari itu muncullah kaum cendikiawan yang prihain dan ingin memperjuangkan hak-hak kaum pekerja atau buruh dan menuntut kesejahteraan mereka atas pekerjaan yang digeluti. Tokoh cendikiawan pertama yang gencar menyuarakan pendapatnya mengenai hal tesebut adalah Francois Noel Babeuf. Babeuf menginisiasikan berdirinya gerakan Babeuvisme dan menuntut adanya persamaan hak. Gerakan inilah yang menjadi pionir atas tuntutan-tuntutan yang dilayangkan kepada sistem komunisme di kemudian hari.

Robert Marcus Owen, source: https://en.wikipedia.org/wiki/Robert_Owen  
Robert Marcus Owen, source: https://en.wikipedia.org/wiki/Robert_Owen  

Meski gagasan mengenai sosialisme telah ada jauh sejak masa peradaban Yunani kuno, akan tetapi istilah sosialisme pertama kali dikenalkan oleh Robert Marcus Owen. Dia dikenal sebagai pengusaha kapas kaya raya yang mengawali karirnya sebagai seorang kasir sebuah toko. Ialah yang pertama kali memperkenalkan sosialisme di Inggris Raya. Owen meminta pemerintah agar segera mengganti ganti rugi atas buruh dan pekerja miskin dengan membangun sebuah pemukiman yang layak dan dilengkapi dengan unit industri yang dapat dimanfaatkan oleh para buruh. Nantinya unit ini akan digunakan untuk melatih para buruh agar lebih mandiri dan tidak bergantung lagi pada kaum kapitalis yang menduduki kursi peridustrian.

Pandangan ini tidak lain muncul karena negara justru menjadi kaki tangan para elit untuk menindas kaum pekerja. Bukannya sebagai pembantu hak-hak kaum buruh, negara justru menjadi alat untuk mengontrol mereka. Pada perkembangannya gagasan mengenai penderitaan kaum buruh dan kejahatan kaum elit kapitalis banyak melahirkan tokoh-tokoh sosialisme di kemudian hari. Beberapa tokoh besar yang memperjuangkan sistem Sosialisme Modern diantaranya seperti Karl Marx dan Fredrick Engels. Mereka menyerukan perlunya gerakan revolusi untuk memperjuangkan cita-cita Sosialisme.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa Inggris menjadi negara yang pertama memunculkan ide mengenai sosialisme. Hadirnya kaum buruh yang diakibatkan sistem perekonomian yang beralih ke industri ternyata menyulut adanya permasalahan baru. Permasalahan ini seperti halnya hak-hak buruh atau pekerja yang banyak di rampas. Hal inilah yang kemudian menyebabkan munculnya gerakan-gerakan baik dari buruh maupun tokoh cendikiawan yang menginginkan persamaan hak atas kepemilikan barang atau alat industri. Gerakan ini didukung dengan munculnya partai buruh, akan tetapi dari lingkungan kerajaan Inggris sendiri tidak memberikan respon. Kuatnya pengaruh Sosialisme di Inggris tidak lepas dari peran kaum sosialis  yang dengan lantang memperjuangkan hak-hak kaum buruh. Berbagai program digencarkan seperti pemerataan hasil pendapatan, produksi, perumahan, dan pendidikan. Robert Owen selaku tokoh sosialis juga membentuk unit koperasi yang dapat membentuk serikat dagang sebagai upaya untuk membendung pengaruh kapitalis yang kuat saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun