Mohon tunggu...
Zainal Ambiya
Zainal Ambiya Mohon Tunggu... Dosen - Belajar menulis bersama pengalaman hidup

Buitenzorg Bogor Rain City

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lion Keramik Sukaraja, dari Galeri Pribadi Hingga Mengajar di Sekolah

5 Maret 2019   12:25 Diperbarui: 5 Maret 2019   12:43 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bogor, Sukaraja (05/03/2019) - Lion Keramik. Sebuah nama yang terpampang didepan bangunan dengan tralis berwarna hijau diatas tanah Sukaraja Kab.Bogor. Bediri sejak tahun 2015, Suryadi yakni pemiliknya mengaku mendirikan usaha ini bermula dari keahlian dan keinginan untuk meneruskan usaha dari sang ayah mertuanya. 

Kesabaran dan keuletan Suryadi dalam mengelola bisnis Lion Keramik tak perlu diragukan lagi. Suryadi mengaku memutar pikiran serta memakai waktu yang tak sedikit demi memperkenalkan hasil dan keunikan karya nya kepada masyarakat luas. Galeri pribadi ini berlokasi di Jalan Karadenan, RT 03/09, Pasir Jambu, Sukaraja, Kabupaten Bogor.

"Untuk mendirikan usaha ini setidaknya membutuhkan modal kurang lebih Rp.30 juta sampai Rp.50 juta. Untuk proses pembuatan keramik secara keseluruhan dilakukan di tempat berbeda, tepatnya didaerah Kedung Halang, Bogor". Ujar Suryadi saat ditemui.

Suryadi juga mengaku bahwa perjalanan UKM ini terasa begitu berat. Penjualan kerajinan miliknya tidak selalu berjalan dengan mulus. Dirinya mengakui sempat mengalami titik bingung dan putus asa lantaran omset yang diraih tidak sesuai dengan kenyataan. 

"Saya sempat kebingungan akibat penjualan keramik disini kurang begitu menguntungkan, Tapi saya tidak akan menyerah Saya harus berdiri demi meneruskan dan menghidupi keluarga saya. Saya pun masih berusaha untuk memperkenalkan hasil keramik ini yang belum tentu orang lain bisa membuatnya sama". Ungkapnya.

Kecintaan terhadap seni begitu melekat didalam dirinya. Darah seni dan pembisnis sepertinya sudah mengalir dialam jiwanya. Suryadi yang merupakan Lulusan Sarjana komputer dari salah satu perguruan tinggi ini nyatanya sangat terampil, sempat juga ia sebelumnya membuat kerajinan dan mengelola bisnis batik. 

"Kalo waktu saya untuk mempelajari kerajinan tanah liat ini cukup lama, agar menjadi terampil seperti sekarang saya memerlukan waktu untuk belajar selama hampir 3 tahun lebih" Ungkapnya.

Selama berdirinya UKM ini pembeli kerajinan miliknya tak melulu ramai, ahkirnya ia memutuskan untuk mengajar keahlian yang dimilikinya ke beberapa sekolah ada di Kota Bogor, Beliau bersama Sunyoto yakni karyawannya menjadi pengajar dalam kegiatan Ekstrakulikuler di beberapa sekolah kota Bogor. 

Alasan Suryadi memilih ke sekolah karena ia ingin memberi ilmu kepada para generasi selanjutnya. Di sisi lain ia sembari mencari orang yang berbakat dan mau bekerja sama dengan beliau untuk memajukan usaha keramik serta membuat karya yang luar biasa.

Didalam Galeri pribadinya terpampang beragam hasil kerajinan tanah liat yang ia buat seperti vas, guci, dekorasi rumah dan mangkuk makan. Kerajinan tanah tersebut semuanya dijual mulai dari harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Tidak hanya ada kerajinan yang dijual tetapi ada juga kerajinan hasil dari anak didiknya yang berasal dari sekolahan yang ia ajari dalam kegiatan Ekstrakulikuler

Ditemui juga Sunyoto selaku karyawan yang ada menjaga galeri milik Suryadi, menjelaskan seputar karya apa saja yang dijual serta beberapa tehnik yang dijelaskan selama bertemu. 

Sunyoto menjelaskan bahwa Lion Keramik menjual tanah liat siap pakai yang tidak berwarna berukuran 500 Gram yang dijual dengan harga Rp.20.000 saja tanah liat tersebut bisa digunakan untuk membuat kerajinan seperti vas, guci, dekorasi rumah dan mangkuk makan.

"Kalo tanah liat ini ya harus lewat proses yang namanya pembakaran dulu, kalo engga dibakar nanti si kerajinannya bakal gembur soalnya masih ada air didalamnya, tujuan dibakar diatas tungku pake batu bara api biar air dialamnya kering, nah baru habis itu kerajinannya bakal kokoh dan bisa di warnain sesuka selera. Habis diwarnai terus di keringkan lalu dicuci dulu. Habis kering dicuci nanti dibakar sekali lagi terus di kasih pelapis, nah baru deh kerajiannya keliatan kilap sama kalau buat mangkuk ga akan bocor" Ujar Sunyoto secara singkat menjelaskan proses pembuatan kerajinan tangan dari tanah liat

Disini juga tidak hanya menjual Kerajinan tangan tetapi ada juga batu bara api untuk media pembakaran seharga Rp 15 ribu dan tanah lilin berwarna dari harga Rp.10 ribu untuk ukuran kecil dengan 5 warna dan Rp 30 ribu untuk ukuran besar dengan 1 warna.

 " Disini ada juga lilin yang bisa juga buat dijadiin kerajinan tangan tapi ga bisa digunakan seperti mangkuk, cuma bisa dijadiin hiasan aja soalnya kalo ini lilin dibakar nanti warnanya luntur dan kalo ga dibakar kan bisa gembur lagi terus hancur, kalo dipake kaya mangkok ya bakal ancur mas" Ungkap penjelasan Sunyoto. 

Ditemui juga  ketua Rt 03 yang tidak jauh dari galeri tadi menjelaskan bahwa Suryadi adalah orang yang ramah kepada tetangga meskipun lokasi galerinya terletak ke arah jalan raya, tetapi beliau tetap berinteraksi kepada tetangga termasuk saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun