HINDARI NETHINK (NEGATIVE THINGKING), INI PENGERTIAN DAN DAMPAK-NYA DALAM KEHIDUPAN PERSPEKTIF AL-QURAN
Apakah kalian termasuk orang yang selalu bergumul dengan pikiran-pikiran negatif? Selalu memikirkan sesuatu yang belum terjadi dengan sudut pandang keburukan? Jika iya, berarti kalian sudah terperangkap dalam katagori kecanduan berpikir negatif.
Istilah negative thinking
Negative thinking atau yang biasa kita dengar dengan berpikir negatif adalah suatu pola pikir buruk yang bisa berdampak pada timbulnya gangguan psikis, seperti stres atau rasa cemas, prasangka buruk, bahkan prasangka yang sebenarnya tidak sesuai dengan realitas yang akan terjadi.
Memang siihh,, mengantisipasi adanya sesuatu yang berakibat negatif pada diri kita ataupun orang lain juga di perlukan dalam kehidupan (dalam istilah stoic di sebut "premeditatio malorum") dengan tujuan agar emosi kita dapat terkontrol jika memang hal negatif tersebut terjadi, tetapi hal ini menjadi tidak wajar jika pikiran tersebut datang dan terus menerus menghantui pikiran kita, kita selalu mengkhawatirkan apa yang akan terjadi dengan asumsi-asumsi negatif yang akan menimpa diri kita, padahal belum tentu juga apa yang besok terjadi berdampak negatif seperti apa yang kita takutkan, akibatnya dari pikiran negatif ini yang kita rasakan hanyalah ketakutan, stres, cemas, gelisah dan lain sebagainya.
Perintah untuk memperhatikan pikiran
menurut penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran di San Francisco menyebutkan bahwa 80% pikiran manusia bersifat negatif, maka dari itu hati-hatilah dengan apa yang kita pikirkan karena itu akan menjadi sumber utama yang keluar dalam kehidupan kita, seperti ucapan, perilaku, kebiasaan dan emosi yang kita rasakan.
Dalam buku terapi berpikir positif Dr. Ibrohim El Fiky mengawali tulisannya dengan Qs. Ad-Dzariyat [51]: 21. yang artinya: "Dan juga dalam diri kalian, apakah kalian tidak memperhatikannya". mengapa beliau mengawali bukunya dengan ayat tersebut? jika melihat sekilas pada ayat ini terdapat seruan Allah Swt. kepada manusia untuk memperhatikan apa yang ada di dalam dirinya dalam hal ini ialah pikiran.
Dr. Quraish Shihab menafsirkan, bahwa pada ayat ini yang dimaksud "apa yang ada dalam diri manusia" adalah kejadian manusia yang sangat unik, organ-organ tubuhnya yang demikian serasi tapi kompleks, demikian juga pada tingkah lakunya yang demikian rumit.
Dengan melihat penafsirannya yang terakhir tersebut adalah tentang tingkah laku manusia, yang mana pada mulanya tingkah laku manusia pasti berawal dari apa yang di pikirkannya. Pikiran adalah sumber dari perilaku, sikap dan hasil yang di dapatkan. Pikiran mempengaruhi perilaku, pikiran mempengaruhi penghargaan diri, pikiran mempengaruhi kondisi kejiwaan, pikiran mempengaruhi kesehatan, pikiran tidak mengenal jarak, pikiran melampaui batas zaman, dan masih banyak lagi. Begitu banyak hal di sebabkan oleh  pikiran.
Dari situ perlunya kita untuk selalu menerapkan pikiran yang positif dan menghindari dengan sepenuhnya pikiran-pikiran negatif yang mencoba masuk dalam diri kita.