Mohon tunggu...
Zaid HelsinkiPutra
Zaid HelsinkiPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya Zaid Helsinki Putra, saya merupakan seorang mahasiwa jurusan Teknik Informatika. Banyak hal yang saya ingin pelajari dalam kehidupan ini. Saya ingin mengenal lebih dekat diri saya sendiri dengan mengeksplor berbagai hal sehingga membuat saya mampu berkembang dan menjadi orang yang lebih baik ke depannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tinjauan Mendalam Teknik Asosiasi dalam Data Mining: Konsep, Algoritma dan Arah Pengembangan

1 Mei 2025   22:55 Diperbarui: 6 Mei 2025   08:17 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data Mining : Perbedaan Pengelompokan, Klasifikasi dan Prediksi (Data Supervised dan Unsupervised) (Sumber: Youtube Dr. Yoga Religia)

Dalam era digital saat ini, data tak ubahnya seperti tambang emas. Namun, seperti tambang, data juga harus digali, diolah, dan dianalisis agar menghasilkan nilai. Di sinilah data mining berperan---yakni sebagai alat penggali informasi tersembunyi dari tumpukan data. Salah satu teknik dalam data mining yang paling menarik dan banyak digunakan adalah teknik asosiasi.

Apa Itu Teknik Asosiasi?

Teknik asosiasi dalam data mining digunakan untuk menemukan pola atau hubungan antar-item dalam kumpulan data yang besar, terutama dalam bentuk transaksi. Anda mungkin tidak sadar, tetapi teknik ini sangat berperan dalam memberikan rekomendasi saat Anda berbelanja online. Misalnya, saat Anda membeli sebuah kamera, sistem bisa saja menyarankan memory card atau tripod---dan itu bukan kebetulan, melainkan hasil analisis asosiasi.

Prinsip kerjanya sederhana: jika seseorang membeli item A, maka besar kemungkinan ia juga akan membeli item B. Pola ini kemudian ditentukan berdasarkan dua metrik penting: support (berapa sering kombinasi item muncul di data) dan confidence (seberapa besar kemungkinan seseorang membeli B setelah membeli A).

Memahami Algoritma Asosiasi: Apriori, FP-Growth, dan Apriori-TID

  • Algoritma Apriori

Apriori adalah algoritma klasik dalam teknik asosiasi dan paling banyak digunakan. Ia bekerja secara iteratif: mencari item yang sering muncul (frequent itemsets), kemudian membentuk aturan asosiasi dari kombinasi tersebut berdasarkan minimum support dan confidence.

Langkah-langkah Apriori:

  1. Hitung support semua item tunggal.

  2. Gabungkan item yang memenuhi minimum support untuk membentuk itemset baru.

  3. Ulangi hingga tidak ada lagi kombinasi yang memenuhi syarat.

  4. Hitung confidence dari setiap aturan yang mungkin.

Rumus penting:

  • Support

Menunjukkan seberapa sering kombinasi item muncul dalam seluruh transaksi:

Rumus Support
Rumus Support

Rumus Support
Rumus Support
  • Confidence

Mengukur kepercayaan bahwa pelanggan yang membeli A juga membeli B:

Rumus Confidence
Rumus Confidence
  • Lift Ratio:

Lift adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar hubungan antara dua item dibandingkan dengan kemungkinan acak.  (jika lift > 1, hubungan signifikan). 

Rumus Lift
Rumus Lift
  • Algoritma FP-Growth (Frequent Pattern Growth)

FP-Growth dikembangkan sebagai solusi untuk kelemahan utama Apriori---yaitu keharusan untuk membangkitkan kandidat itemset secara eksplisit, yang sangat mahal secara komputasi jika datanya besar.

Bagaimana cara kerja FP-Growth?

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun