"Ini lihat videonya ya, Ndri dan anak-anak lainnya. Perhatikan dampak negatifnya ya..", kata bu Emi kepadaku dan teman-temanku.
Aku menganggukkan kepalaku. Aku mengerti kenapa dulu tanteku mengingatkanku ketika aku minum fanta. Itu saja aku meminumnya di saat pagi hari.
"Kok minum fanta, Ndri. Di waktu pagi hari lagi. Fanta itu tidak baik untuk kesehatan..", kata tante saat itu.
Tapi tidak ku perhatikan omongan tante. Karena ayahku membolehkan aku meminumnya. Ku dengar tante juga memberitahu ayahku, tapi ayahku hanya diam saja. Akhirnya aku tetap meminumnya.
***
"Ayah, ternyata minum fanta itu tidak baik untuk kesehatan..", kataku sepulang sekolah tatap muka.
"Tadi bu Emi bilang ke kami. Minuman yang menyehatkan contohnya air putih dan susu. Air minum kemasan yang bersoda dan memakai pemanis buatan tidak baik untuk kesehatan..", lanjutku. Ayahku hanya menganggukkan kepala.
"Tadi diputarkan video bahaya minuman bersoda, yah..", kataku lagi. Ayah masih menganggukkan kepala.
"Seharusnya dulu aku mendengarkan omongan tante ya, yah..", lanjutku lagi. Ayah hanya diam.
Aku tahu, ayah mungkin tidak melarangku karena ayah hanya ingin menurutiku yang sangat suka minum fanta. Dan aku anak satu-satunya ayah.Â
"Yah.. Mulai hari ini ayah tidak usah membelikanku fanta merah ya, yah.. Aku ingin sehat dan tidak gemuk..", pintaku kepada ayah.Â
Ayah menganggukkan kepalanya sambil memelukku.