Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Laron

1 Desember 2020   04:43 Diperbarui: 1 Desember 2020   05:14 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Hari yang ditunggu telah tiba. Akhirnya Sita bersama ayah dan ibu pulang ke kampung simbah di sebuah dusun di Gunungkidul. 

Mereka naik kereta api. Sita sangat menikmati perjalanan itu. Di luar pemandangan sangat indah. Masih banyak tanaman hijau di sepanjang daerah yang dilewati kereta api.

Mereka melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Jogja selama kurang lebih sembilan jam. Perjalanannya lama tapi mengasyikkan. Apalagi nanti ketemu simbah, pakdhe budhe, pak lik, bulik dan saudara-saudara di kampung.

Untuk menuju ke kampung simbah, mereka masih membutuhkan waktu satu jam lebih. Lumayan capek pasti. Hehe.

Tepat jam delapan malam mereka sampai di runah simbah. Mereka kangen-kangenan karena sudah lama tidak bertemu. Ngobrol dan wedangan sampai hampir tengah malam. Tapi Sita memilih tidur jam sembilan malam.

***

Pagi harinya..

"Wah.., banyak binatang yang terbang mbah..", seru Sita.

"Kuwi jenenge laron, nduk..", sahut mbah kakung.

"Ohhh.. seperti itu ya bentuk laron, mbah..", kata Sita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun