Mohon tunggu...
Zahrotul Wardah
Zahrotul Wardah Mohon Tunggu... Lainnya - Zahrotul Wardah

Ibda' binafsik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dikau

5 Desember 2020   16:30 Diperbarui: 5 Desember 2020   16:31 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tatapan yang tak pernah pudar
Candaan yang tak pernah sirna
Pikiran yang tak pernah hilang
Senda sendu tentang rindu

Ketika rangkaian bunga kudapatkan
Ketika untaian kata terlontarkan
Dan ketika salam tersampaikan
Sungguh, sejauh apa dirimu mengagumiku

Tentang angin yang menghebohkan penghuni alam
Seperti halnya dirimu telah membawaku pada halumu
Yang tak kusadari
Kapan hadir pada haluku

Ketika lampu memancarkan cahaya
Ketika lilin menghiasi
Dan ketika hidangan pun ingin dinikmati
Saat itu, bermimpikah aku?

Wahai dikau,
Bukankah perkenalan ini terlalu singkat?
Bukankah daku belum terlalu mengenalmu?
Lantas bagaimana aku bisa mempercayaimu?

Bukan maksud ragu
Namun, rasa bingung ini wajar
Yang entah sampai kapan
Dan kapan akan terjawab

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun