Mohon tunggu...
Zahra Chaerani
Zahra Chaerani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mari nugas

not a writer, im a deadliner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa yang Perlu Diperbaiki dari Konten Kita?

23 Juni 2021   23:26 Diperbarui: 24 Juni 2021   01:00 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalkan, saya Zahra Chaerani. Mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 4, di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Belakangan ini saya sering membuat konten, namun terasa sangat berbeda karena semakin lama saya merasa bahwa konten saya kurang pantas. Bukan karena berbau pornografi, namun karena isinya sebatas guyonan atau bercanda.

Padahal, masih banyak hal yang bisa saya buat konten. Tentunya yang lebih bermanfaat juga. Tidak harus tentang matematika, Bahasa inggris, fisika, atau yang lainnya. Namun, dengan memberikan informasi yang benar dan tepat, itu sudah termasuk konten yang bermanfaat.

Selain itu juga tampilan dari konten yang saya buat, menurut saya semakin hari semakin membosankan. Bukan karena hal lain, melainkan dari diri saya sendiri yang selalu ingin "bermain aman". "bermain aman" artinya tidak mau mencoba hal baru yang lebih menantang, yang memiliki risiko yang lebih banyak, hanya stay di zona nyaman saja.

Metode yang saya gunakan ialah mengetahui apa yang sedang ramai diperbincangkan. Misal di platform TikTok, dengan menggunakan sound yang sama dengan sound yang sedang ramai digunakan, it akan membuat konten yang saya buat akan dapat dilihat banyak orang.

Awal membuat konten memang mempengaruhi hasil konten yang telah dibuat. Jika kita hanya berniat untuk iseng belaka, akan menjadikan konten terasa "biasa" dan memang kurang menarik.

Namun, jika kita memang berniat membuat konten untuk education purpose, akan berbeda. Tentunya kita buat konten tersebut dengan effort yang lebih daripada saat membuat konten iseng sebelumnya. Effort yang telah dikeluarkan akan menghasilkan konten yang baik pula.

Ternyata tanpa disadari, belakangan ini saya membuat konten hanya karena iseng, tidak memiliki tujuan tertentu. Sehingga, kontennya terlihat kurang menarik untuk di simak.

Effort yang dikeluarkan, akan sama dengan feedback yang akan di dapat. Namun, hal itu tidak selalu menjajikan begitu. Terkadang, saat saya membuat konten dengan effort yang lebih daripada sebelumnya, feedback yang di dapat tidaklah sama.

Menyampaikan info yang benar dan tepat (bukan hoax) memang terkadang feedback yang didapatkan kurang. Bisa juga karena pengguna media social lebih menyukai kabar yang tidak benar.

Memperhatikan Customer behavior merupakan salah satu metode yang saya gunakan dalam membuat konten. Mengenali pola perilaku dan tanggapan audiens saat disajikan dengan konten yang terkait dengan jenis konten sangat penting untuk menyusun strategi akuisisi audiens. Mengetahui perilaku user terhadap konten dapat memberikan perspektif pada konten saya mengenai jenis konten yang dinikmati oleh user.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun