Mohon tunggu...
zahra amalia
zahra amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa Akuntansi Universitas Gunadarma

Mahasiswa Akuntansi Universitas Gunadarma

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Tim Makan Bubur Diaduk Vs Makan Bubur Tidak Diaduk, Perdebatan Yang Tak Kunjung Usai.

13 Juli 2025   21:58 Diperbarui: 13 Juli 2025   21:58 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bubur ayam adalah makanan dari Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat dan semua golongan, hampir semua orang mengetahui jenis makanan yang satu ini. Bubur ini sendiri adalah beras yang dimasak dengan air yang banyak sehingga menghasilkan tekstur yang lembut dan ayam sebagai topping pelengkap, bubur ayam seringkali disebut sebagai makanan untuk orang sakit karena teksturnya yang lembut dapat memudahkan orang yang sedang sakit untuk mencerna makanan tersebut. Namun, bubur juga biasa disantap di pagi hari sebagai menu sarapan ataupun malam hari sebagai menu makan malam.

Cara menikmati hidangan ini pun berbeda-beda, sebagian orang menyebutkan bahwa cara menyantap bubur ini harus diaduk. Namun, tidak sedikit orang yang menyangkal hal tersebut, menurut mereka bubur harus dimakan tanpa diaduk. Meskipun terkesan sepele, namun hal ini masih terus saja diperdebatkan di kalangan masyarakat, bagi orang-orang yang makan bubur diaduk, mencampur semua komponen dalam bubur itu akan menciptakan rasa yang merata dan menyatu sehingga lebih nikmat saat disantap.

Saya sendiri termasuk tim makan bubur diaduk, karena menurut saya rasanya lebih nikmat dan balance saat dimakan, kombinasi dari bubur, ayam, cakwe, kerupuk bersatu dalam satu suapan. Hal ini seringkali menjadi perdebatan saya dengan teman-teman saya yang menjadi bagian dari tim bubur tidak diaduk, disaat kami makan bubur ayam bersama hal-hal seperti "Bubur itu harus diaduk!" seringkali terucap dan tidak jarang pun mereka membalas dengan "Kurang enak, bubur itu harus dimakan secara utuh, gak di aduk!"

Perdebatan ini juga menarik perhatian dari banyak pihak dan seringkali dilakukan penelitian karakter orang-orang berdasarkan cara mereka memakan bubur, orang yang mengaduk buburnya dianggap menyukai sesuatu yang merata, sedangkan yang tidak mengaduk buburnya dianggap lebih menghargai variasi dan keberagaman.

Meskipun dibilang topik yang ringan untuk diperdebatkan dan seringkali dijadikan candaan, namun hal ini sangat menarik untuk dibahas bersama teman dan kerabat. Yang terpenting, bagaimana pun cara makannya, bubur ayam tetap menjadi pilihan makanan yang murah dan mengenyangkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun